INFO
Perbedaan Dokter Gigi Umum dan Dokter Spesialis Gigi
14 January 2025

Gigisehat - Masyarakat awam seringkali bingung dengan pembagian spesialisasi pada Kedokteran Gigi. Bahkan ada yang menganggap bahwa dokter gigi adalah spesialisasi khusus dari ilmu Kedokteran Umum.
Agar lebih memahami pembagian atau spesialisasi pada kedokteran gigi, berikut penjelasannya.
Untuk menjadi seorang dokter gigi, diperlukan pendidikan Kedokteran Gigi selama 4 tahun pada tahap akademik, dilanjutkan dengan tahap profesi selama sekitar 2 tahun. Tahap profesi ini sering disebut sebagai koas atau dokter muda.
Setelah menyelesaikan kedua tahap tersebut, seseorang akan memperoleh gelar dokter gigi umum.
Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi
Namun, untuk menjadi dokter spesialis gigi, seorang dokter gigi umum harus melanjutkan pendidikan pada bidang spesialisasi tertentu yang membutuhkan waktu sekitar 3 tahun.
Setelah menyelesaikan pendidikan tersebut, barulah gelar spesialisasi di bidang Kedokteran Gigi bisa diperoleh.
Peran dokter gigi umum
Dokter gigi umum memiliki kemampuan mendiagnosis, merawat, dan mengelola kesehatan mulut secara menyeluruh.
Layanan yang diberikan meliputi perawatan gusi, tambalan gigi, perawatan saluran akar, hingga pencegahan gangguan kesehatan mulut.
Selain itu, dokter gigi umum juga menangani pemeriksaan rutin dan pembersihan gigi untuk mencegah timbulnya plak serta gangguan gusi.
Peran dokter spesialis gigi
Jika mengalami gangguan kesehatan gigi dan mulut yang lebih kompleks, diperlukan penanganan dokter spesialis gigi.
Dokter spesialis memiliki kemampuan lebih mendalam dalam menangani masalah tertentu sesuai dengan bidang spesialisasinya.
Berikut jenis dokter spesialis gigi beserta perannya:
1. Spesialis Ortodonti (SpOrt)
Dokter ini menangani ketidakteraturan pada gigi dan wajah, termasuk memperbaiki posisi gigi dan rahang yang tidak sejajar.
Perawatan melibatkan penggunaan kawat gigi, aligner, dan alat ortodontik lainnya.
2. Spesialis Periodonsia (SpPerio)
Spesialis ini fokus pada perawatan gusi dan jaringan pendukung gigi. Layanan meliputi scaling, root planing, hingga pemasangan implan gigi.
3. Spesialis Konservasi Gigi (SpKG)
Dokter ini ahli dalam perawatan saluran akar untuk menyelamatkan gigi rusak, pemasangan mahkota gigi, hingga perawatan estetika seperti pemutihan gigi atau veneer.
4. Spesialis Bedah Mulut (SpBM)
Spesialis ini menangani prosedur bedah pada mulut, wajah, dan rahang, seperti pencabutan gigi bungsu, operasi rahang, hingga pemasangan implan gigi.
5. Spesialis Prostodonsia (SpPros)
Dokter ini menangani pembuatan gigi tiruan dan pemulihan fungsi gigi, termasuk pemasangan implan dan veneer untuk kebutuhan estetika.
6. Spesialis Kedokteran Gigi Anak (SpKGA) Fokus pada perawatan gigi untuk bayi, anak-anak, dan remaja.
Mereka menangani perkembangan gigi anak dan memberikan edukasi kesehatan mulut.
7. Spesialis Penyakit Mulut (SpPM)
Dokter ini mendiagnosis dan mengelola penyakit yang memengaruhi mulut, rahang, dan wajah, termasuk mendeteksi kanker mulut.
8. Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi (SpRKG)
Ahli dalam analisis pencitraan radiologi seperti sinar-X, CT scan, dan MRI untuk mendukung diagnosis dan rencana perawatan.
Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan
Meski memiliki spesialisasi berbeda, dokter gigi umum dan spesialis bekerja sama untuk memberikan solusi terbaik bagi kesehatan gigi dan mulut.
Jangan lupa untuk rutin memeriksakan gigi setiap 6 bulan sekali agar terhindar dari masalah kesehatan mulut yang lebih serius.***