INFO
Suntikan Anestesi Paling Menegangkan Bagi Anak Saat Cabut Gigi
29 December 2024

Gigisehat - Anak-anak sangat stres dengan obat bius yang disuntikkan ke dalam mulut sebelum pencabutan gigi. Penelitian dari Universitas Gothenburg menguji sebuah teknik duntuk memantau tingkat stres pada anak usia 14-16 tahun selama perawatan gigi.
Hasil studi percontohan dipresentasikan pada kongres Akademi Kedokteran Gigi Anak Eropa (EAPD) di Gothenburg.
Tujuan penelitian ini selaras dengan fokus keahlian yang dikumpulkan di lapangan dalam menangani anak-anak dengan kepekaan.
Penelitian ini dipimpin Larisa Krekmanova, seorang peneliti kedokteran gigi anak, pedodontik, di Akademi Sahlgrenska Universitas Gothenburg dan seorang pedodontis di layanan gigi umum Wilayah Västra Götaland.
“Pasien anak-anak dan remaja tidak selalu mampu atau cukup percaya diri untuk menyampaikan pengalaman negatif selama perawatan gigi. Sejalan dengan hal ini, kita tahu, banyak dari mereka merasa stres saat melakukan pemeriksaan gigi dan perawatan invasif, baik karena rasa takut atau rasa sakit,” ujarnya.
Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan
“Kami ingin mengungkap stres yang tersembunyi ini, yaitu jenis stres yang sulit dideteksi dan bisa tetap tersembunyi. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan sensitivitas praktisi dan menyuarakan pendapat pasien,” kata Larisa Krekmanova.
Gerakan dan keringat dipantau
Penelitian ini melibatkan 34 pasien, berusia 14-16 tahun, dimana 20 pasien menjalani pemeriksaan gigi rutin dan 14 pasien perawatan invasif yang melibatkan suntikan anestesi dan pencabutan gigi geraham.
Selama perawatan, para peserta dipasangi perangkat di salah satu tangan mereka untuk mengumpulkan data tentang gerakan tangan dan keringat tangan.
Pengukuran melalui sifat listrik kulit, yang dikenal sebagai aktivitas elektrodermal atau respons kulit galvanik.
Hasilnya menunjukkan, partisipan yang menjalani pemeriksaan gigi rutin mengalami lonjakan stres yang tersebar.
Sedangkan partisipan yang menjalani perawatan invasif mengalami stres jauh lebih besar dalam jangka waktu lebih lama.
Suntikan anestesi paling menegangkan
Stres sudah tercatat ketika pasien diperiksa dengan cermin. Namun, tingkat stres ini melonjak ketika anestesi diberikan.
Sampai batas tertentu, tetapi terutama saat anestesi lokal disuntikkan, gerakan tangan dan keringat memuncak.
Selama pencabutan gigi, sebenarnya gerakan tangan agak berkurang tetapi keringat terus mengucur.
Perangkat teknis yang digunakan untuk studi percontohan ini berasal dari dunia olahraga.
Christian Jonasson adalah orang yang bertanggung jawab atas penerapan teknis dalam penelitian ini.
Ia merupakan peneliti spesialis dalam sistem sensor di Research Institutes of Sweden, RISE.
Anggota penting lainnya dari kelompok penelitian ini adalah Claudia Jaldin, seorang dokter gigi di klinik layanan gigi umum di Kvillebäcken, Gothenburg, yang melakukan perawatan tersebut.
“Anak-anak dan remaja paling takut terhadap intervensi invasif, dan kami sekarang memiliki gambaran stres yang disebabkan berbagai intervensi tersebut," katanya.
Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi
Ke depan, lanjutnya, kemampuan menggunakan perangkat secara real-time akan membantu praktisi memantau tingkat stres, dan mungkin berhenti sejenak untuk melakukan tindakan perbaikan sebelum melanjutkan pengobatan.
"Dalam perawatan gigi, jika menyangkut rasa takut dan sakit, penting untuk melakukan upaya preventif terhadap anak-anak dan remaja,” tambahnya.***
Sumber: www.gu.se