INFO
Kontroversi Fluoride: Klaim Turunkan IQ Anak vs Bukti Cegah Gigi Berlubang
20 September 2025
Gigisehat - Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di Journal of the American Medical Association (JAMA) memperingatkan dampak serius jika program fluoridasi air dihentikan di Amerika Serikat.
Studi ini ditulis bersama oleh Presiden American Dental Association (ADA), Dr. Brett Kessler, DDS, dan Scott D. Smith, DDS, MS.
Hasil riset tersebut memprediksi adanya peningkatan signifikan penyakit gigi dan biaya perawatan apabila fluoridasi air komunitas dihapus.
Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan
“Jika pendanaan Medicaid saat ini memungkinkan perawatan gigi komprehensif untuk 1.000 anak, meningkatnya kerusakan gigi akibat penghapusan fluoride dari sistem air berarti anggaran yang sama mungkin hanya cukup untuk 700 anak—secara efektif memangkas perawatan bagi 300 anak,” tulis para peneliti.
Perdebatan Publik Soal Keamanan Fluoride
Belakangan ini, isu seputar keamanan dan efektivitas fluoride kembali mencuat di AS.
Sekretaris Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS), RFK Jr., sempat menentang fluoridasi air dengan menyebut adanya “efek samping yang berbahaya” termasuk klaim bahwa zat ini menurunkan skor IQ pada anak.
Namun, ADA membantah klaim tersebut dan menegaskan bahwa fluoride aman dikonsumsi dalam dosis yang terkontrol.
Sejak awal, fluoridasi air dianggap sebagai salah satu upaya paling efektif mencegah gigi berlubang secara massal.
Dampak Jika Fluoride Dihapus
Menurut survei dari CareQuest Institute of Oral Health pada Agustus lalu, mayoritas warga Amerika mendukung fluoridasi. Dari 1.114 responden, hanya 6% yang setuju jika fluoride dilarang.
Meski demikian, jika kebijakan pelarangan diterapkan, JAMA memperkirakan sebanyak 25 juta anak tambahan akan mengalami gigi berlubang.
Kondisi ini akan memicu lonjakan biaya perawatan hingga hampir 10 miliar dolar dalam kurun lima tahun.
Selain itu, dampaknya paling berat akan dirasakan oleh keluarga berpenghasilan rendah.
Dengan keterbatasan anggaran Medicaid dan kapasitas klinik gigi di daerah pedesaan, akses layanan gigi dikhawatirkan makin menyempit.
Kasus nyata sudah pernah terjadi di Juneau, Alaska. Setelah program fluoridasi dihentikan, anak-anak penerima Medicaid mengalami peningkatan biaya perawatan gigi hingga 47% dalam sembilan tahun.
Padahal, saat ini saja sekitar 100 juta warga Amerika tidak pernah mengunjungi dokter gigi setiap tahunnya.
Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi
Respons Profesi Kesehatan
Dalam pernyataan pers pada Mei tahun ini, Dr. Kessler menegaskan: “Sudah saatnya kita berhenti memperdebatkan tindakan yang tidak bertanggung jawab dan menyesatkan seperti yang terjadi di negara bagian Florida dan Utah, serta menyadari konsekuensi serius jika kita menghentikan fluoride dalam program air minum atau produk perawatan gigi.”***
Sumber: dentistryiq.com