INFO

Empat Kesalahan Menyikat Gigi yang Sering Dianggap Benar

03 November 2025

Jangan lupa gosok gigi saat mudik.(AI)

Gigisehat - Banyak orang merasa sudah menjaga kebersihan gigi dengan menyikat gigi pagi dan malam, berkumur dengan air, lalu menutup dengan obat kumur. Namun, para ahli gigi menegaskan, kebiasaan tersebut belum tentu tepat sepenuhnya.

Menurut Dr. Praveen Sharma dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Birmingham, sekitar separuh orang dewasa di Inggris pernah mengalami penyakit gusi dalam hidup mereka. Gejalanya bisa muncul seperti gusi berdarah atau bengkak.

Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan

“Jika gusi Anda berdarah atau bengkak, itu tanda Anda perlu menyikat gigi dengan lebih baik,” ujar Dr. Sharma.

1. Menyikat Sekali dengan Benar Lebih Baik daripada Dua Kali Asal-Asalan

Panduan umum menyarankan agar menyikat gigi dua kali sehari. Namun, Dr. Sharma menekankan, kualitas lebih penting daripada kuantitas.

“Lebih baik sekali sehari tapi dilakukan dengan benar, daripada dua kali tapi terburu-buru,” katanya.

Jika hanya sempat sekali, waktu terbaik adalah malam hari, dengan tambahan flossing atau penggunaan sikat interdental berbahan karet untuk membersihkan sela gigi.

Gerakan menyikat yang disarankan adalah melingkar kecil tanpa tekanan berlebih, mencakup seluruh permukaan gigi hingga batas antara gigi dan gusi.

2. Sikat Gigi Sebelum Sarapan, Bukan Sesudah

Kebiasaan menyikat gigi setelah makan pagi bisa merusak lapisan pelindung gigi (enamel).

“Idealnya, sikat gigi sebelum sarapan. Jika dilakukan setelah makan, beri jeda waktu agar asam dari makanan tidak mengikis enamel,” tegas Dr. Sharma.

Dr. Chris van Tulleken menambahkan, sebaiknya berkumur dengan air setelah makan untuk menurunkan kadar asam, kemudian menunggu minimal 30 menit sebelum menyikat gigi.

3. Jangan Berkumur Setelah Menyikat

Banyak orang langsung berkumur setelah menyikat gigi, padahal hal ini bisa mengurangi manfaat fluoride dalam pasta gigi.

“Cukup ludahkan busanya, tapi jangan bilas,” jelas Dr. Sharma.

Lapisan tipis fluoride yang tertinggal akan menempel di permukaan gigi dan memberikan perlindungan lebih lama terhadap karies.

4. Pasta Gigi Mahal Belum Tentu Lebih Baik

Tren pasta gigi dengan label “whitening” atau “charcoal” sering membuat masyarakat tergoda. Namun, menurut Dr. Sharma, hal terpenting bukan merek, melainkan kandungan fluoride-nya.

“Selama pasta gigi mengandung fluoride, merek apa pun tidak masalah,” tandasnya.

Fluoride berfungsi memperkuat enamel, mencegah gigi berlubang, serta menjaga ketahanan gigi dari pengaruh asam makanan.

Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi

Dengan memperbaiki empat kebiasaan sederhana tersebut mulai dari cara menyikat, waktu yang tepat, hingga tidak berkumur setelahnya, masyarakat dapat meningkatkan kesehatan gigi dan gusi secara signifikan tanpa perlu bergantung pada produk mahal.

Langkah kecil dalam rutinitas harian bisa memberi dampak besar bagi kesehatan mulut jangka panjang, termasuk mencegah penyakit gusi dan karies gigi yang menjadi salah satu faktor risiko berbagai penyakit kronis lainnya.***

Sumber: BBC

GIGISEHAT

Register

🦷✨ Selamat Datang di Dunia Tanpa Batas Ilmu Kedokteran Gigi!

Anda baru saja memasuki ruang interaktif berbasis Artificial Intelligence yang dirancang khusus untuk menjawab setiap pertanyaan seputar Ilmu Kedokteran Gigi—mulai dari teori dasar, kasus klinis, prosedur perawatan, hingga teknologi terbaru dalam dunia dentistri.

💡 Tanyakan Apa Saja

🧠 Didukung AI mutakhir, sistem ini akan membantu Anda memahami konsep, menyelesaikan studi kasus, hingga mendalami referensi akademik secara efisien dan terpercaya.

⚠ Catatan Penting

Platform ini khusus untuk Dokter Gigi dan Mahasiswa Kedokteran Gigi yang terdaftar secara resmi.

📥 DAFTARKAN DIRI ANDA SEKARANG!

🔒 Akses penuh hanya diberikan kepada pengguna yang telah melakukan registrasi dan verifikasi profesional.
Bergabunglah bersama komunitas cerdas dan berdedikasi di bidang kedokteran gigi.

Data Diri

Nama
Email
Password
Universitas
Semester
Tempat / Tgl Lahir
Jenis Kelamin
No KTP
Alamat
No telepon / HP