INFO
Keratin Rambut Bisa Perbaiki Enamel Gigi? Begini Penjelasan Ilmuwan
03 October 2025

Gigisehat - Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan tim ilmuwan dari King’s College London mengungkapkan, keratin yaitu protein yang terdapat pada rambut, kulit, dan wol dapat memperbaiki enamel gigi dan menghentikan tahap awal kerusakan.
Para peneliti menemukan, keratin mampu menghasilkan lapisan pelindung yang meniru struktur serta fungsi enamel alami ketika bersentuhan dengan mineral dalam air liur.
Penemuan ini menjadi terobosan besar karena enamel, berbeda dengan tulang atau rambut, tidak bisa beregenerasi, sekali hilang, maka hilang selamanya.
Makanan dan minuman asam, kebersihan mulut yang buruk, serta proses penuaan berkontribusi terhadap erosi dan kerusakan enamel.
Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan
Kondisi ini dapat menyebabkan gigi sensitif, rasa sakit, hingga kehilangan gigi.
Selama ini, pasta gigi berfluoride digunakan untuk memperlambat proses tersebut.
Namun, perawatan berbasis keratin terbukti mampu menghentikannya secara total dengan membentuk lapisan mineral padat yang melindungi gigi sekaligus menutup saluran saraf terbuka penyebab sensitivitas.
Penggunaan keratin ini bisa dilakukan melalui pasta gigi sehari-hari atau gel profesional yang diaplikasikan seperti cat kuku untuk perbaikan yang lebih terarah.
Peneliti memperkirakan terapi ini dapat tersedia bagi publik dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
Dalam studi yang diterbitkan di Advanced Healthcare Materials, para ilmuwan mengekstrak keratin dari wol.
Ketika diaplikasikan ke permukaan gigi dan bersentuhan dengan mineral dalam air liur, keratin membentuk kerangka kristal teratur yang meniru enamel alami.
Seiring waktu, kerangka ini menarik ion kalsium dan fosfat, menghasilkan lapisan pelindung menyerupai enamel di sekitar gigi.
“Keratin menawarkan alternatif transformatif terhadap perawatan gigi saat ini. Tidak hanya bersumber secara berkelanjutan dari limbah biologis seperti rambut dan kulit, tetapi juga menghilangkan kebutuhan akan resin plastik tradisional yang umum digunakan dalam kedokteran gigi restoratif, yang bersifat beracun dan kurang tahan lama. Keratin juga terlihat jauh lebih alami dibandingkan perawatan tersebut, karena bisa lebih mendekati warna asli gigi,” ujar Sara Gamea, peneliti PhD di King’s College London sekaligus penulis utama studi.
Ia menambahkan, “Teknologi ini menjembatani kesenjangan antara biologi dan kedokteran gigi, menyediakan biomaterial ramah lingkungan yang meniru proses alami.”
Penelitian ini juga sejalan dengan tren kesehatan berkelanjutan yang memanfaatkan limbah biologis untuk kebutuhan medis.
Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi
“Kita sedang memasuki era yang menarik di mana bioteknologi memungkinkan kita bukan hanya mengobati gejala, tetapi juga memulihkan fungsi biologis dengan menggunakan material alami dari tubuh itu sendiri. Dengan pengembangan lebih lanjut dan kemitraan industri yang tepat, mungkin dalam waktu dekat kita bisa memiliki senyum yang lebih kuat dan sehat hanya dari sesuatu yang sesederhana potongan rambut,” kata Dr Sherif Elsharkawy, penulis senior dan konsultan prostodontik di King’s College London.***
Sumber: kcl.ac.uk