INFO
Erosi Gigi: Ancaman dari Zat Asam yang Tak Terduga
11 July 2025

Gigisehat - Tanpa rasa sakit di awal, erosi gigi menyelinap perlahan melemahkan pertahanan terkuat gigi manusia, yaitu enamel. Banyak yang mengira satu-satunya musuh gigi hanya karies.
Nyatanya, zat asam dari makanan sehari-hari dan kebiasaan tertentu bisa menjadi musuh yang tak kalah berbahaya.
Apa Itu Erosi Gigi?
Erosi gigi, atau dental erosion, adalah proses hilangnya enamel gigi secara progresif dan permanen.
Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan
Enamel adalah lapisan pelindung paling keras dari gigi, terdiri dari mineral kalsium, dan bertugas menjaga dentin yang sensitif tetap tersembunyi dari dunia luar.
Masalah muncul ketika enamel mulai menipis atau hilang. Saat itu, dentin yang lebih lunak dan rentan terekspos.
Akibatnya, orang bisa merasakan ngilu saat menyantap makanan panas, dingin, manis, atau asam.
Jika dibiarkan, gigi bisa lebih mudah berlubang, patah, dan bahkan rusak total.
Mengapa Enamel Bisa Terkikis?
Setiap kali menyeruput minuman soda, makan buah asam, atau menyikat gigi terlalu keras, bisa jadi sedang mempercepat proses demineralisasi, yaitu pelepasan mineral dari enamel akibat asam.
Sebenarnya, air liur punya mekanisme alami untuk menetralkan asam dan membantu remineralisasi, mengembalikan mineral yang hilang.
Namun, jika asupan asam terlalu sering dan kebiasaan buruk dibiarkan, tubuh tak sanggup lagi menyeimbangkannya dan Maka dimulailah siklus rusaknya gigi yang sulit dihentikan.
Penyebab Erosi Gigi: Tak Hanya dari Makanan
Faktor penyebab erosi enamel terbagi menjadi dua, yaitu perilaku dan kondisi medis.
Kebiasaan yang berisiko menyebabkan erosi gigi:
- Sering mengonsumsi minuman berkarbonasi, alkohol, jus buah, dan makanan tinggi asam
- Menyikat gigi terlalu keras atau dengan sikat berbulu kasar
- Memakai pasta gigi abrasif atau pemutih gigi yang agresif
- Merokok dan konsumsi alkohol berlebihan
Kondisi medis yang bisa mempercepat erosi:
- Refluks asam lambung (GERD) dan hernia hiatus
- Bulimia, di mana muntah berulang membawa asam lambung ke rongga mulut
- Bruxism (kebiasaan menggemeretakkan gigi)
- Mulut kering akibat efek samping obat
- Penuaan yang menyebabkan gusi turun dan akar gigi terekspos
Gejala Erosi Gigi: Ngilu Ringan hingga Gigi Rapuh
Pada tahap awal, erosi gigi nyaris tak terasa. Namun, beberapa tanda peringatan bisa dikenali:
- Gigi tampak lebih gelap di area dekat gusi
- Sensitivitas meningkat, terutama terhadap makanan panas, dingin, atau manis
- Gigi lebih mudah retak atau pecah
- Permukaan gigi terlihat aus atau menipis
- Muncul lekukan kecil pada permukaan gigi
Jika dibiarkan, erosi bisa berkembang hingga gigi menjadi keropos dan kehilangan fungsi.
Pada stadium lanjut, nyeri dan kehilangan gigi bisa terjadi.
Bisakah Erosi Gigi Diobati?
Erosi enamel tidak dapat dipulihkan secara alami, karena tubuh tidak bisa meregenerasi enamel.
Namun, tindakan pencegahan dan intervensi dini bisa memperlambat atau menghentikan kerusakan.
Langkah pertama adalah identifikasi penyebabnya. Jika erosi disebabkan masalah medis seperti refluks atau bulimia, pengobatan ke dokter spesialis sangat diperlukan.
Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi
Tips pencegahan dan perawatan yang bisa dilakukan:
- Hindari menyikat gigi langsung setelah makan atau minum asam (tunggu minimal 30 menit)
- Gunakan *pasta gigi berfluoride* dan sikat gigi berbulu halus
- Bilas mulut dengan air setelah makan makanan asam
- Minum minuman asam menggunakan sedotan agar tidak langsung mengenai gigi
- Tingkatkan asupan kalsium melalui makanan seperti susu dan keju
- Kunyah permen karet bebas gula dengan xylitol untuk merangsang air liur
- Periksa ke dokter gigi secara rutin setiap 6 bulan
Dalam beberapa kasus, dokter gigi mungkin merekomendasikan perawatan tambahan seperti pelapisan fluor, bonding, atau mahkota gigi untuk melindungi gigi yang rusak parah.***