INFO
Waspadai Penularan Bakteri Gigi Berlubang Bisa Terjadi dalam Keluarga
08 July 2025

Gigisehat - Gigi berlubang selama ini kerap dianggap sebagai masalah pribadi. Para ahli mengingatkan penyebab utama gigi berlubang, yaitu bakteri, bisa berpindah dari satu orang ke orang lain, terutama di lingkungan keluarga.
drg Radika Fahmi, dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), menjelaskan gigi berlubang bukan penyakit menular secara langsung.
Namun, bakteri penyebabnya seperti Streptococcus Mutans dapat menyebar melalui air liur.
“Yang menular bukan lubangnya, tetapi bakterinya,” ujar drg Radika.
Penyebaran bisa terjadi melalui kebiasaan sehari-hari seperti berciuman, menggunakan alat makan bersama, hingga meniup makanan anak.
Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan
Meski demikian, tidak semua orang yang tertular bakteri ini otomatis akan mengalami gigi berlubang.
“Kondisi kebersihan mulut sangat menentukan apakah bakteri tersebut akan menyebabkan kerusakan gigi atau tidak,” tambahnya.
Menurut drg Radika, menjaga kebersihan mulut melalui sikat gigi rutin, penggunaan benang gigi, serta pola makan sehat akan membantu tubuh bertahan terhadap serangan bakteri.
Namun, risiko tetap ada jika pasangan atau anggota keluarga lain tidak menjaga kebersihan mulutnya.
Pemeriksaan Gigi Pranikah Penting untuk Kesehatan Keluarga
Dalam konteks keluarga baru, perhatian terhadap kesehatan mulut kerap terabaikan.
Pemeriksaan kesehatan umum memang sering dilakukan sebelum menikah, tetapi tidak demikian dengan pemeriksaan gigi.
“Pemeriksaan gigi sebelum menikah itu seperti membaca peta kesehatan mulut pasangan. Kalau ada masalah, bisa ditangani lebih awal sebelum menular,” katanya.
Ia mengingatkan, karies gigi, infeksi gusi, dan bau mulut dapat menjadi sumber ketegangan rumah tangga jika tidak ditangani sejak dini.
Karena itu, edukasi tentang kesehatan mulut sebaiknya menjadi bagian dari konseling pranikah.
Pasangan perlu mengetahui cara mencegah penularan bakteri di rumah, termasuk membangun kebiasaan menyikat gigi dengan benar dan menjaga pola makan yang mendukung kesehatan mulut.
Bakteri Menyebar Lewat Aktivitas Sehari-hari
Aktivitas rumah tangga yang tampak sepele justru bisa menjadi jalur penyebaran bakteri penyebab gigi berlubang.
“Kontak air liur adalah jalur utama perpindahan bakteri Streptococcus Mutans. Ini bisa terjadi melalui ciuman, berbagi sendok, atau bahkan meniup makanan anak,” terang drg Radika.
Ia menegaskan kebersihan mulut individu tidak cukup jika anggota keluarga lain tidak ikut menjaga.
“Kalau satu orang dalam rumah menjaga, tapi yang lain tidak peduli, maka hasilnya tidak maksimal,” jelasnya.
Langkah-langkah sederhana seperti menggunakan alat makan pribadi, tidak meniup makanan anak, serta membiasakan semua anggota keluarga menjaga kesehatan mulut adalah bentuk pencegahan awal yang sangat efektif.
Lima Langkah Pencegahan dari drg Radika Fahmi
drg Radika memaparkan beberapa langkah praktis untuk mencegah gigi berlubang dalam lingkungan rumah tangga:
1. Pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap enam bulan
Ini membantu mendeteksi dan mengatasi masalah sejak dini.
2. Menjaga kebersihan mulut secara optimal
Sikat gigi dua kali sehari dengan pasta berfluoride dan gunakan benang gigi setiap hari.
3. Menghindari kebiasaan berbagi alat makan dan meniup makanan
Meski terlihat sepele, ini bisa menjadi jalur penularan bakteri dari orang tua ke anak.
4. Mengatur konsumsi gula
Gula adalah makanan favorit bakteri karies. Batasi makanan manis, terutama sebelum tidur.
5. Gunakan obat kumur antiseptik jika diperlukan
Sesuai anjuran dokter, obat kumur dapat membantu menurunkan jumlah bakteri di mulut.
Ia juga menekankan bahwa peran dokter gigi tidak hanya merawat, tetapi juga memberikan edukasi.
“Para dokter gigi medis, khususnya dosen di FKG Umsida, selalu berupaya memberikan informasi yang mudah dipahami oleh masyarakat agar semakin banyak orang yang peduli terhadap kesehatan mulut,” tegasnya.
Kesehatan Mulut: Tanggung Jawab Bersama
Menjaga kebersihan mulut bukan hanya urusan individu, tetapi juga tanggung jawab bersama dalam keluarga.
Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi
Penularan bakteri penyebab gigi berlubang memang nyata, namun bisa dicegah dengan edukasi, perubahan kebiasaan, dan kesadaran kolektif.
Dengan memahami risiko dan cara pencegahannya, setiap keluarga bisa menciptakan lingkungan yang lebih sehat—dari rumah, untuk generasi berikutnya.***
Sumber: Umsida