INFO
Gigi Taring: Si Tajam Penjaga Senyum dan Nafsu Makan
10 July 2025

Gigisehat - Gigi taring, si kecil tajam yang terletak berdampingan dengan gigi seri, sering kali luput dari perhatian. Padahal, gigi ini memainkan peran penting dalam kehidupan kita sehari-harimulai dari fungsi makan, bicara, hingga penampilan.
Di balik ukurannya yang mungil, gigi taring menyimpan kekuatan dan tanggung jawab besar.
Si Tajam dari Masa Bayi
Gigi taring pertama kali muncul di usia 16-20 bulan, diawali dari bagian atas lalu diikuti bagian bawah.
Namun, saat gigi susu digantikan gigi permanen, urutannya justru terbalik: taring bawah biasanya tumbuh lebih dulu pada usia sekitar 9 tahun, lalu disusul taring atas di usia 11–12 tahun.
Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan
Meski kecil, gigi ini berkembang perlahan tapi pasti untuk menempati posisi strategis dalam struktur mulut.
Fungsi Gigi Taring: Lebih dari Sekadar Merobek
1. Merobek Makanan
Bentuknya yang runcing seperti puncak gunung membuat gigi taring sangat efektif untuk merobek makanan, terutama daging dan makanan berserat.
Akar giginya yang panjang menancap kuat hingga ke dalam tulang rahang, menjadikannya salah satu gigi terkuat dalam mulut manusia.
2. Penjaga Artikulasi Bicara
Tahukah kamu, gigi taring juga membantu berbicara dengan jelas?
Bersama gigi seri, taring ikut membentuk suara saat menyebutkan kata-kata tertentu.
Bila gigi tumbuh tidak beraturan (maloklusi), pelafalan bisa terganggu, bahkan 62% penderita maloklusi mengalami gangguan ucapan, menurut studi dari American Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics.
3. Penentu Estetika Senyum
Gigi taring adalah pilar keindahan dalam senyum. Letaknya yang berada di lengkung gigi menjadikannya penyeimbang estetika antara gigi depan dan belakang.
Taring yang tumbuh tidak sempurna atau tanggal bisa membuat wajah terlihat lebih tua dan senyum jadi kurang simetris.
Ketika Taring Bermasalah
Meski dikenal sebagai gigi terkuat, taring juga bisa menghadapi berbagai gangguan.
Salah satunya adalah pertumbuhan yang tidak normal. Kondisi ini bisa menyebabkan gigi taring tumbuh di posisi yang salah atau tidak muncul sama sekali. Kondisi ini kerap disebut sebagai gigi gingsul.
Selain memengaruhi fungsi, gigi gingsul juga bisa berdampak pada rasa percaya diri.
Letaknya yang menonjol membuat taring lebih mudah terkena gusi turun akibat tekanan berlebih saat menyikat gigi.
Jika menyikat terlalu keras, gusi bisa merosot dan memperlihatkan akar gigi yang seharusnya tersembunyi.
Ini bukan hanya soal estetika, tapi juga soal kenyamanan dan kesehatan mulut secara keseluruhan.
Cara Merawat Gigi Taring
Menjaga gigi taring sebenarnya tidak jauh berbeda dari merawat gigi secara umum.
Berikut tips penting yang bisa kamu lakukan setiap hari:
- Sikat gigi dua kali sehari dengan sikat berbulu lembut.
- Gunakan pasta gigi ber-fluoride.
- Hindari menyikat terlalu keras, apalagi di bagian taring yang menonjol.
- Lakukan flossing dan gunakan obat kumur untuk membersihkan sela-sela gigi.
- Konsumsi makanan sehat seperti sayuran hijau, buah, dan produk susu.
- Kurangi makanan dan minuman manis serta asam.
- Minum air putih lebih banyak dan hentikan kebiasaan merokok.
- Rutin periksa ke dokter gigi setiap enam bulan, meski tidak ada keluhan.
Gigi taring bukan sekadar “alat robek” makanan tetapi juga penjaga fungsi mulut, penentu kejelasan bicara, dan pilar estetika wajah.
Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi
Menjaga taring tetap sehat adalah bagian penting dari menjaga seluruh sistem mulut bekerja optimal.
Jadi, mulai sekarang, jangan anggap remeh gigi taringmu. Rawat seperti kamu merawat senyummu!***