INFO
Sakit Gigi Bisa Pengaruhi Kesehatan Otak? Ini Penjelasannya
10 June 2025

Gigisehat - Rasa sakit akibat masalah gigi bisa sangat mengganggu. Bahkan bisa berdampak lebih jauh dari yang dibayangkan, termasuk ke otak.
Sebuah studi terbaru menunjukkan masalah gigi, seperti gigi berlubang atau kehilangan gigi, dapat berkaitan dengan perubahan pada struktur otak yang bisa memicu penurunan fungsi kognitif, seperti ingatan dan kemampuan berpikir.
Penelitian sebelumnya sudah menunjukkan, kesehatan mulut yang buruk, seperti radang gusi atau gigi tanggal, bisa meningkatkan risiko penyakit serius seperti stroke dan tekanan darah tinggi.
Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan
Namun, apakah benar kondisi mulut bisa langsung mempengaruhi otak?
Inilah yang ingin dijawab tim peneliti dari Yale School of Medicine.
Mereka mempelajari lebih dari 40.000 orang dewasa yang tidak memiliki riwayat stroke.
Para peserta diperiksa secara genetik untuk mengetahui apakah mereka memiliki risiko tinggi mengalami gigi berlubang atau kehilangan gigi.
Selain itu, mereka juga menjalani pemindaian otak menggunakan teknologi MRI.
Hasilnya cukup mengejutkan: mereka yang secara genetik lebih rentan terhadap masalah gigi ternyata juga memiliki lebih banyak kerusakan struktural pada otaknya.
Salah satunya adalah kondisi yang disebut hiperintensitas materi putih, yang berkaitan dengan risiko stroke, gangguan keseimbangan, serta masalah ingatan dan gerak.
Menurut peneliti neurologi di Yale School of Medicine, Cyprien Rivier, hasil ini menjadi pengingat penting bahwa kesehatan mulut tidak boleh diabaikan.
Ia menekankan pentingnya menjaga kesehatan mulut karena masalah di mulut bisa berpengaruh ke otak.
"Kesehatan mulut yang buruk dapat menyebabkan penurunan kesehatan otak, jadi kita harus sangat berhati-hati dengan kebersihan," ujar Rivier yang juga penulis utama dikutip dari Everyday Health.
Namun, ia juga menegaskan, penelitian ini masih bersifat awal dan belum bisa memastikan apakah memperbaiki kebersihan mulut bisa langsung memperbaiki kesehatan otak.
Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hubungan sebab-akibat secara jelas.
Genetik bukan segalanya
Menariknya, menurut ahli lain yang tidak terlibat dalam penelitian ini, faktor genetik mungkin bukan penentu utama masalah kesehatan mulut.
Profesor Joseph Broderick mengatakan, faktor lingkungan seperti merokok, diabetes, dan pola makan memiliki pengaruh yang jauh lebih besar dibandingkan gen.
Dengan kata lain, meskipun seseorang memiliki risiko genetik, ia tetap bisa menjaga kesehatan mulut (dan mungkin juga kesehatan otaknya) dengan gaya hidup sehat.
Mulut sehat, otak juga terjaga
Meski penelitian ini masih memerlukan pembuktian lebih lanjut, satu hal sudah pasti bahwa menjaga kesehatan mulut tetap penting, bukan hanya untuk senyum menawan, tapi juga mungkin untuk menjaga fungsi otak di masa depan.
Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi
Jadi, jangan malas menyikat gigi dan menggunakan benang gigi, hindari konsumsi gula berlebih, dan rutin periksa ke dokter gigi.
Karena siapa tahu, kebiasaan kecil itu bisa membantu menjaga pikiran tetap tajam lebih lama.***
Kunjungi Instagram dan YouTube gigi sehat....!