INFO
Apakah Gigi Kelinci Berbahaya? Ini Penjelasan Lengkapnya
09 June 2025

Gigisehat - Gigi kelinci atau makrodontia adalah kondisi ketika gigi seri atas berukuran lebih besar dari ukuran normal, sehingga menonjol dan menyerupai gigi kelinci.
Meskipun kondisi ini kerap dianggap sebagai kelainan bentuk gigi, tidak semua pemilik gigi kelinci merasa terganggu. Beberapa bahkan merasa nyaman dan percaya diri dengan tampilannya.
Namun, apakah gigi kelinci berbahaya? Berikut penjelasan lengkapnya.
Dampak Gigi Kelinci: Lebih dari Sekadar Estetika
Secara umum, makrodontia bukanlah kondisi yang berbahaya secara langsung.
Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan
Namun, bentuk dan ukuran gigi yang tidak proporsional bisa memengaruhi beberapa aspek kehidupan sehari-hari, antara lain:
1. Gangguan Bicara
Susunan gigi sangat memengaruhi cara seseorang berbicara. Gigi yang besar dan tidak sejajar sering kali menyulitkan pelafalan huruf-huruf tertentu, seperti F, M, B, V, P, dan S.
Ini bisa menimbulkan hambatan komunikasi, terutama pada anak yang sedang dalam masa belajar bicara.
2. Gangguan Pernapasan
Jika ukuran gigi yang membesar terjadi pada beberapa gigi sekaligus, bisa terjadi ketidakseimbangan antara ukuran gigi dan rahang.
Hal ini berisiko menyempitkan jalur napas, terutama saat tidur.
Gejala ringan seperti mendengkurbisa muncul, namun dalam kasus yang parah bisa berkembang menjadi sleep apnea, yaitu gangguan tidur akibat terhentinya napas sesaat.
3. Ketidaknyamanan Saat Mengunyah
Struktur gigi yang tidak simetris atau tidak pas antara rahang atas dan bawah akan menyulitkan proses mengunyah makanan. Ini dapat menyebabkan:
- Rasa sakit atau nyeri saat makan
- Risiko tergigitnya bagian dalam pipi atau lidah
- Gangguan pada proses pencernaan karena makanan tidak dikunyah dengan sempurna
4. Risiko Masalah Gigi Lainnya
Gigi yang besar dan menonjol lebih sulit dibersihkan, terutama di bagian sela-sela. Hal ini bisa meningkatkan risiko penumpukan plak, kerusakan gigi (gigi berlubang) dan radang gusi (gingivitis).
Solusi dan Penanganan Gigi Kelinci
Apabila gigi kelinci mulai mengganggu fungsi mulut atau menurunkan kepercayaan diri, beberapa perawatan medis bisa menjadi solusi.
Penanganannya disesuaikan dengan tingkat keparahan dan kondisi masing-masing pasien.
1. Operasi Ortodontik
Biasanya dilakukan melalui pemasangan behel gigi (kawat gigi) untuk memperbaiki posisi dan susunan gigi.
Dalam beberapa kasus, dokter juga menyarankan prosedur pelebaran rahang agar gigi memiliki ruang yang cukup dan tidak menumpuk.
2. Tooth Shaving (Pengikisan Gigi)
Metode ini dilakukan dengan mengikis sebagian permukaan gigi menggunakan bor khusus, lalu dipoles hingga halus.
Tooth shaving hanya cocok untuk pasien dengan kondisi gigi yang kuat, dan tidak dianjurkan jika lapisan enamel terlalu tipis.
3. Pencabutan dan Penggantian Gigi
Jika ukuran gigi terlalu besar dan tidak bisa diperbaiki secara estetika atau fungsional, dokter gigi bisa merekomendasikan pencabutan.
Setelah itu, pasien bisa menggunakan gigi palsu (prostetik) yang disesuaikan dengan ukuran rahang dan gigi lainnya.
Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi
Kapan Harus ke Dokter Gigi?
Jika gigi kelinci menyebabkan ketidaknyamanan atau gangguan fungsi, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter gigi atau ortodontis.
Penanganan sejak dini bisa mencegah komplikasi dan membantu memperbaiki fungsi bicara, estetika, serta kesehatan mulut secara menyeluruh.***
Kunjungi Instagram dan YouTube gigi sehat....!