INFO
Studi Mengejutkan: Kehilangan Gigi Bisa Jadi Tanda Awal Risiko Kematian
24 October 2025

Gigisehat - Kehilangan gigi sering kali dianggap sebagai bagian alami dari proses penuaan. Namun, studi ilmiah terbaru menunjukkan, kondisi ini dapat menjadi indikator serius bagi kesehatan seseorang, bahkan berpotensi menandakan risiko kematian yang lebih tinggi.
Dilansir Science Alert, kehilangan gigi bukan sekadar masalah estetika, tetapi juga sinyal peringatan tentang kondisi kesehatan secara menyeluruh.
Sebuah tim peneliti dari Universitas Sichuan, China, menganalisis data dari 8.073 lansia selama periode rata-rata 3,5 tahun, dengan fokus pada kaitan antara tingkat kehilangan gigi dan angka kematian.
Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan
“Pada lansia, risiko mortalitas karena semua penyebab meningkat secara signifikan seiring dengan perkembangan kehilangan gigi lebih cepat,” tulis para peneliti dalam makalah yang telah dipublikasikan.
Temuan ini tetap konsisten bahkan setelah mempertimbangkan berbagai faktor lain seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, kebiasaan minum alkohol, serta frekuensi olahraga.
Artinya, kehilangan gigi tampaknya memiliki hubungan independen dengan tingkat kesehatan umum dan risiko mortalitas.
Para peneliti menegaskan, kehilangan gigi tidak secara langsung menyebabkan kematian. Sebaliknya, kondisi-kondisi medis yang mendasari kehilangan gigi seperti penyakit gusi kronis, peradangan sistemik, atau gangguan metabolik juga dapat memperpendek harapan hidup seseorang.
Dengan demikian, kehilangan gigi dapat dijadikan indikator klinis penting untuk menilai status kesehatan dan risiko kematian pada populasi lansia.
Alasan pasti di balik korelasi ini masih menjadi pertanyaan terbuka dalam dunia medis. Peneliti menduga faktor-faktor seperti peradangan kronis, pola makan yang tidak seimbang, obesitas, dan tekanan psikologis memainkan peran penting dalam hubungan antara kehilangan gigi dan peningkatan risiko kematian.
Dari aspek nutrisi, kehilangan beberapa atau banyak gigi dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengunyah makanan keras seperti buah dan sayuran segar.
Akibatnya, pola makan menjadi terbatas dan asupan gizi menurun, yang kemudian dapat memicu masalah kesehatan lebih lanjut.
“Meskipun penjelasan-penjelasan ini menunjukkan adanya hubungan antara kehilangan gigi dan faktor-faktor risiko kematian lainnya, mekanisme pastinya masih belum jelas dan memerlukan penyelidikan lebih lanjut,” tulis para peneliti.
Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi
Temuan ini memperkuat pandangan bahwa kesehatan mulut bukan hanya soal gigi putih dan napas segar, tetapi juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Para ahli merekomendasikan pemeriksaan gigi rutin, menjaga kebersihan mulut, dan pola makan sehat sebagai langkah pencegahan penting, bukan hanya untuk senyum indah, tetapi juga umur panjang.***

 (1).png)



