INFO

Sering Dianggap Sepele, Gigi Susu Penting untuk Masa Depan Anak

21 May 2025

Ilustrasi - Merawat gigi bayi.(Pixabay)

Gigisehat - Banyak orang tua masih menganggap remeh peran gigi susu karena sifatnya yang sementara. Padahal, menurut para ahli, anggapan ini justru bisa menjadi awal dari berbagai masalah kesehatan mulut anak di kemudian hari.

Dokter gigi anak sekaligus dosen di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), drg Wanda Karisma SpKGA, menegaskan pentingnya peran gigi susu dalam tumbuh kembang anak.

“Gigi susu memiliki peran vital dalam menunjang pertumbuhan, kesehatan rongga mulut, hingga membentuk kepribadian anak,” ujarnya dikutip dari laman Umsida.

Tak Sekadar Mengunyah

Gigi susu tidak hanya berfungsi sebagai alat mengunyah makanan.

Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan

Gigi ini berperan penting dalam membantu perkembangan rahang, menjaga jarak bagi gigi tetap, dan mendukung fungsi bicara.

Bila gigi susu rusak atau tanggal terlalu dini, hal ini dapat menyebabkan gangguan seperti infeksi, kesulitan makan, kelainan bicara, hingga tumbuhnya gigi tetap yang tidak rapi.

“Gigi susu yang rusak atau dicabut terlalu dini tanpa alasan medis dapat membuat gigi tetap tumbuh tidak pada tempatnya,” terang drg Wanda.

“Inilah awal dari berbagai masalah ortodontik yang kerap muncul di usia remaja hingga dewasa,” imbuhnya.

Kapan Gigi Susu Tumbuh?

Pertumbuhan gigi susu umumnya dimulai saat bayi berusia 6 hingga 7 bulan.

Gigi seri bawah biasanya muncul terlebih dahulu, diikuti gigi seri atas, taring, dan geraham.

Seluruh gigi susu, berjumlah 20 buah, biasanya telah tumbuh sempurna saat anak berusia 2 hingga 3 tahun.

Faktor genetik, asupan nutrisi, dan kondisi kesehatan anak berperan besar dalam menentukan waktu dan kualitas pertumbuhan gigi.

Karena itu, pemahaman orang tua terhadap tahapan ini sangat penting untuk mendukung kesehatan gigi sejak dini.

Tanda-Tanda Bayi Tumbuh Gigi (Teething)

Masa pertumbuhan gigi bisa membuat bayi menjadi rewel dan tidak nyaman.

Menurut drg Wanda, beberapa gejala umum yang menyertai proses ini antara lain:

- Produksi air liur meningkat

- Gusi bengkak dan kemerahan

- Anak menjadi lebih rewel dan sulit tidur

- Sering menggigit benda di sekitarnya

- Nafsu makan menurun

- Menarik telinga atau menggaruk pipi

- Kadang disertai demam ringan

Meski normal, gejala ini bisa membuat bayi dan orang tua merasa stres. Maka dari itu, penting bagi orang tua mengetahui cara mengatasinya.

Cara Meredakan Teething dengan Aman

drg Wanda merekomendasikan beberapa langkah sederhana dan aman untuk membantu bayi melalui masa teething:

- Gunakan teether dingin: Simpan di lemari pendingin (bukan freezer) untuk meredakan pembengkakan.

- Berikan buah dingin: Potongan apel atau pir dari kulkas bisa jadi camilan sekaligus pereda nyeri.

- Usap gusi bayi: Gunakan kain bersih basah untuk mengurangi rasa gatal.

- Konsultasi obat pereda nyeri: Jika perlu, mintalah saran dokter untuk penggunaan analgesik yang sesuai.

Awali Perawatan Sejak Gigi Pertama

Merawat gigi susu sebaiknya dimulai sejak gigi pertama tumbuh.

drg Wanda menyarankan anak dibawa ke dokter gigi sejak munculnya gigi pertama atau paling lambat usia satu tahun.

“Ini penting untuk mencegah karies gigi sejak dini dan membiasakan anak tidak takut ke dokter gigi,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya menyikat gigi dua kali sehari menggunakan sikat khusus balita.

Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi

Untuk anak di bawah usia dua tahun, penggunaan pasta gigi berfluoride sebaiknya dihindari kecuali anak sudah mampu berkumur dengan baik.

Merawat gigi susu bukan hanya tentang mencegah kerusakan gigi, tetapi juga tentang mendukung tumbuh kembang optimal dan rasa percaya diri anak.

Dengan edukasi yang tepat dan perawatan yang konsisten sejak dini, orang tua dapat membantu anak menjalani masa pertumbuhan dengan lebih sehat dan nyaman.***

REGISTER

Register

Data Diri

Nama
Email
Password
Universitas
Semester
Tempat / Tgl Lahir
Jenis Kelamin
No KTP
Alamat
No telepon / HP