Peran dan Inovasi Implan Gigi dalam Bedah Mulut dan Maksilofasial

Gigisehat - Implan gigi kini menjadi salah satu pendekatan utama dalam menangani kehilangan gigi, terutama pada bidang bedah mulut dan maksilofasial.

Dibandingkan dengan prostesis tradisional seperti gigi tiruan lepasan atau jembatan gigi, implan menawarkan solusi yang lebih stabil, tahan lama, dan estetis.

Selain mengembalikan fungsi mengunyah dan berbicara, implan juga berkontribusi besar terhadap pemulihan penampilan serta peningkatan kualitas hidup pasien.

Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan

Inovasi Material Coating pada Implan Gigi

Penelitian terkini turut mendorong pengembangan teknologi material untuk mendukung keberhasilan prosedur implan.

Salah satu studi yang dilakukan Hestiana Putri Nugroho, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, meneliti pengaruh konsentrasi magnesium hidroksida sebagai bahan pelapis (coating) pada implan gigi terhadap viabilitas sel fibroblas.

Penelitian ini dibimbing oleh Prof. Dr. drg. Widowati Siswomihardjo, M.S. dan Dr. drg. Harsini, M.S.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan magnesium hidroksida sebagai bahan coating dapat meningkatkan viabilitas sel fibroblas -sel yang berperan penting dalam proses penyembuhan jaringan dan osseointegrasi (penyatuan implan dengan tulang).

Ini menunjukkan potensi besar bahan tersebut dalam meningkatkan keberhasilan implan secara biologis dan klinis.

Material dan Proses Pemasangan Implan

Sebagian besar implan gigi terbuat dari titanium, logam yang dikenal karena sifatnya tahan korosi dan biokompatibel, sehingga aman digunakan dalam tubuh manusia.

Namun, keberhasilan jangka panjang implan tidak hanya bergantung pada bahan dasarnya, melainkan juga pada kemampuan implan untuk menyatu dengan tulang secara optimal.

Inovasi seperti magnesium hidroksida sebagai bahan pelapis bertujuan untuk mempercepat proses osseointegrasi serta meningkatkan daya tahan terhadap infeksi atau kegagalan integrasi.

Hal ini sangat relevan dalam kasus-kasus rekonstruksi kompleks, seperti kehilangan tulang akibat trauma, tumor, atau penyakit periodontal, yang sering dijumpai dalam praktik bedah maksilofasial.

Keunggulan Implan Gigi dalam Rehabilitasi

Prosedur implan melibatkan pemasangan komponen ke dalam tulang rahang sebagai fondasi untuk mahkota gigi permanen. Keunggulan utama dari prosedur ini meliputi:

- Stabilitas jangka panjang yang menyerupai gigi asli.

- Pemeliharaan struktur tulang rahang yang biasanya mengalami penurunan setelah kehilangan gigi.

- Restorasi fungsi dan estetika secara simultan.

Dengan dukungan inovasi bahan pelapis yang bersifat bioaktif, seperti magnesium hidroksida, potensi terjadinya penolakan implan atau kegagalan integrasi dapat diminimalkan.

Ini membantu mempercepat pemulihan dan meningkatkan hasil akhir secara fungsional maupun estetis.

Kesimpulan

Implan gigi merupakan solusi efektif dalam rehabilitasi pasien dengan kehilangan gigi, khususnya dalam konteks bedah mulut dan maksilofasial.

Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi

Perkembangan teknologi material, termasuk penggunaan magnesium hidroksida sebagai coating, membuka peluang besar untuk meningkatkan keberhasilan klinis dan mempercepat proses penyembuhan.

Dengan demikian, inovasi ini tidak hanya berkontribusi terhadap hasil prosedur yang lebih baik, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup pasien secara menyeluruh.***

Sumber:fkg.ugm.ac.id