INFO

Plastik 700 Tahun Tak Terurai, Mengapa Sikat Gigi Jadi Masalah Serius?

02 December 2025

Ilustrasi - Sikat gigi.(Pexels)

Gigisehat - Dalam pembahasan perubahan iklim global, publik umumnya menyoroti industri besar sebagai penyebab utama peningkatan emisi dan pencemaran. Namun, laporan ilmiah terbaru menunjukkan produk kecil yang digunakan setiap hari ikut berkontribusi signifikan terhadap krisis lingkungan.

Salah satu contohnya sikat gigi modern, benda sederhana yang ternyata menyisakan jejak karbon dan limbah jangka panjang.

Dari Bambu ke Plastik: Evolusi Memperparah Krisis

Pada masa lalu, sikat gigi dibuat dari bahan alami seperti bambu atau kayu. Bahan tersebut mudah terurai dan relatif ramah lingkungan.

Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi

Tetapi, sejak awal 1900-an, inovasi industri menghadirkan sikat gigi berbahan plastik dengan bulu nilon, kombinasi material sintetis yang sulit terurai.

Menurut Greenbiz, kedua material ini termasuk kategori tidak terbarukan dan proses produksinya turut menyumbang peningkatan emisi serta pencemaran.

National Geographic menegaskan perubahan desain ini membuat sikat gigi menjadi bagian dari krisis lingkungan global.

Apalagi American Dental Association (ADA) menganjurkan penggantian sikat gigi setiap tiga hingga empat bulan sekali.

Dengan kebiasaan tersebut, seseorang bisa membuang tiga hingga empat sikat setiap tahun.

Gunung Limbah Tak Terlihat

Dalam skala populasi, angka itu membengkak drastis. Dengan jumlah penduduk Indonesia mencapai 273 juta jiwa, limbah sikat gigi yang dihasilkan bisa menembus lebih dari satu miliar unit setiap tahun.

Jika digabungkan dengan populasi dunia delapan miliar orang, jumlah limbahnya bisa mencapai 24 miliar sikat gigi per tahun.

Selama rentang hidup hingga usia 75 tahun, tiap orang diperkirakan menggunakan 280 hingga 300 sikat gigi.

Ketika dikalikan dengan penduduk dunia, volume sampah yang dihasilkan menjadi luar biasa besar.

National Geographic bahkan mencatat jumlah sampah sikat gigi di Amerika Serikat saja sudah setara dengan empat lilitan bumi dalam setahun.

Sementara di Inggris, perusahaan ramah lingkungan Haeckels melaporkan ada sekitar 264 juta sikat gigi yang dibuang setiap tahun.

Angka ini belum termasuk limbah dari sikat gigi elektrik yang memiliki komponen baterai.

Plastik Tak Kunjung Hilang

Seperti plastik pada umumnya, bahan sikat gigi membutuhkan waktu 200-700 tahun untuk terurai.

Selama periode ini, plastik akan melepaskan gas rumah kaca yang memperburuk pemanasan global.

Lebih jauh, penelitian Massachusetts Institute of Technology (MIT) membuktikan plastik yang mencemari laut dapat membunuh zooplankton, mikroorganisme penting berperan menyerap karbon dari atmosfer.

Hilangnya zooplankton berarti berkurangnya mekanisme alami bumi dalam menekan laju perubahan iklim.

Pilihan Ramah Lingkungan Masih Minim

Ironsi dalam situasi ini, seperti ditulis jurnalis Alejandra Borunda dalam laporan National Geographic, opsi sikat gigi tanpa plastik masih sangat terbatas.

"Sangat sulit menemukan opsi sikat bebas plastik. Plastik biodegradable tidak selalu lebih baik untuk bumi daripada plastik yang lebih tradisional," tulisnya.

Pernyataan ini menggarisbawahi tantangan besar yang dihadapi konsumen. Produk biodegradable belum tentu lebih ramah lingkungan karena proses penguraiannya sering kali membutuhkan fasilitas tertentu yang jarang tersedia.

Menghadapi Krisis dari Hal Terkecil

Meski sering dianggap sepele, sikat gigi modern telah menjadi salah satu penyumbang sampah plastik global yang sulit dikendalikan.

Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan

Dalam konteks perubahan iklim, kesadaran terhadap dampak benda-benda kecil semacam ini penting untuk membangun gaya hidup yang lebih berkelanjutan.

Mulai dari memilih produk berbahan alami, memperpanjang masa pakai, hingga mendukung inovasi industri hijau, langkah kecil konsumen dapat membantu mengurangi beban lingkungan yang semakin berat.***

GIGISEHAT

Register

🦷✨ Selamat Datang di Dunia Tanpa Batas Ilmu Kedokteran Gigi!

Anda baru saja memasuki ruang interaktif berbasis Artificial Intelligence yang dirancang khusus untuk menjawab setiap pertanyaan seputar Ilmu Kedokteran Gigi—mulai dari teori dasar, kasus klinis, prosedur perawatan, hingga teknologi terbaru dalam dunia dentistri.

💡 Tanyakan Apa Saja

🧠 Didukung AI mutakhir, sistem ini akan membantu Anda memahami konsep, menyelesaikan studi kasus, hingga mendalami referensi akademik secara efisien dan terpercaya.

⚠ Catatan Penting

Platform ini khusus untuk Dokter Gigi dan Mahasiswa Kedokteran Gigi yang terdaftar secara resmi.

📥 DAFTARKAN DIRI ANDA SEKARANG!

🔒 Akses penuh hanya diberikan kepada pengguna yang telah melakukan registrasi dan verifikasi profesional.
Bergabunglah bersama komunitas cerdas dan berdedikasi di bidang kedokteran gigi.

Data Diri

Nama
Email
Password
Universitas
Semester
Tempat / Tgl Lahir
Jenis Kelamin
No KTP
Alamat
No telepon / HP