INFO

Hilangnya Gigi di Usia Lanjut Bukan Takdir, Tapi Akibat Perawatan Buruk

15 May 2025

Ilustrasi - Kesehatan gigi lansia.(Pixabay)

Gigisehat - Data Kementerian Kesehatan Singapura menunjukkan hanya 56 persen warga berusia 55 tahun ke atas yang memiliki setidaknya 20 gigi asli dari total 32 gigi dewasa.

Angka ini memunculkan kekhawatiran akan kondisi kesehatan mulut masyarakat lansia di negara itu, yang jika dibiarkan dapat berdampak serius pada kualitas hidup.

Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, bahkan mengingatkan pendekatan perawatan gigi yang buruk dapat mempercepat kerontokan gigi, menurunkan kemampuan mengunyah, dan berujung pada malnutrisi di usia lanjut.

Benarkah kehilangan gigi adalah bagian alami dari proses penuaan?

Para dokter gigi menegaskan bahwa hilangnya gigi tidak disebabkan usia, melainkan kelalaian dalam merawat gigi.

Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan

Dikutip dari laporan CNA Lifestyle, para ahli mengatakan penuaan tidak otomatis berarti gigi harus tanggal.

“Ini adalah kesalahpahaman umum dan saya mengerti mengapa banyak orang berpikir demikian, terutama karena kita sering melihat orang tua dengan gigi yang semakin sedikit,” ujar Dr. Kong Rui Ling, Konsultan Asosiasi di Departemen Kedokteran Gigi Restoratif, Unit Prostodontik, National Dental Centre Singapura.

Padahal, lanjutnya, gigi bisa bertahan dengan baik sepanjang hidup, asalkan dirawat secara benar.

“Kami telah melihat pasien dengan 28 gigi sehat hingga akhir usia 80-an,” kata Dr. Wong Li Beng, Konsultan Senior di Departemen Kedokteran Gigi Rumah Sakit Umum Ng Teng Fong.

Sebaliknya, perawatan yang buruk dapat menyebabkan kerusakan gigi sejak dini.

Menurut Dr. Wong, seseorang bisa kehilangan banyak gigi bahkan sebelum mencapai usia 30-an jika mengabaikan kebersihan dan kesehatan mulut.

Pentingnya Memiliki Setidaknya 20 Gigi

Menurut Dr. Kong, meskipun gigi dapat bertahan hingga usia lanjut, kenyataannya banyak orang tetap kehilangan lima hingga sepuluh gigi saat memasuki usia 60 atau 70 tahun.

"Setidaknya 20 gigi asli diperlukan untuk mengunyah secara efektif,” jelasnya.

Gigi geraham paling rentan karena bentuknya kompleks dan posisinya yang sulit dijangkau.

Tekanan tinggi saat mengunyah juga membuat gigi ini mudah retak atau rusak seiring waktu.

Pendiri Smilee Dental Clinic, Dr. Lee Jun Sheng mengatakan gigi ini adalah gigi besar di bagian belakang mulut yang berfungsi untuk menggiling dan menghancurkan makanan.

“Gigi geraham menanggung sekitar 90 persen gaya kunyah, membuatnya lebih mudah retak atau rusak seiring waktu,” jelasnya.

Pasien lansia dengan kondisi seperti stroke, artritis, atau parkinson pun kerap mengalami kesulitan membersihkan gigi bagian belakang, meningkatkan risiko kehilangan gigi lebih dini.

Penyebab Utama Kehilangan Gigi

Dr. Lee mengidentifikasi lima faktor risiko utama yang mempercepat kehilangan gigi di usia tua. Apa saja?

1. Rongga (96%) – Dipicu oleh mulut kering dan pelemahan enamel akibat usia atau obat-obatan seperti antihipertensi, antidepresan, hingga diuretik.

2. Resesi Gusi (60-85%) – Disebabkan kebersihan mulut yang buruk dan penyakit periodontal jangka panjang.

3. Pola Makan Buruk (30-50%) – Gula tersembunyi dalam makanan dan minuman, seperti kopi 3-in-1, minuman herbal, dan kue-kue manis mempercepat pembentukan plak.

4. Pengikisan Enamel (25%) – Terjadi akibat konsumsi makanan dan minuman asam secara terus-menerus.

5. Merokok (9%) – Menurunkan aliran darah ke gusi dan memperburuk daya tahan terhadap infeksi gusi.

Merawat Gigi untuk Kesehatan Jangka Panjang

Meskipun banyak faktor yang dapat memperburuk kondisi gigi di usia lanjut, para dokter sepakat perawatan mulut yang baik sejak dini menjadi kunci utama.

Dikatakan Dr. Lee, gigi seri mungkin bertahan lebih lama karena lebih mudah dibersihkan dan tidak menahan tekanan sebesar gigi geraham. Namun, gigi seri tetap rentan terhadap penyakit gusi dan trauma.

Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi

Dr. Wong juga menegaskan pentingnya menjaga kebersihan mulut, kunjungan rutin ke dokter gigi, serta pola makan rendah gula.

“Gigi bisa bertahan hingga usia lanjut jika dirawat dengan benar,” tandasnya.

Menjaga kesehatan gigi bukan hanya soal penampilan, tetapi juga menentukan kualitas hidup, khususnya kemampuan mengunyah dan berbicara.

Dengan merawat gigi secara menyeluruh, para lansia dapat tetap menikmati makanan favorit mereka, terhindar dari malnutrisi, dan tidak ompong.***

REGISTER

Register

Data Diri

Nama
Email
Password
Universitas
Semester
Tempat / Tgl Lahir
Jenis Kelamin
No KTP
Alamat
No telepon / HP