INFO
Kesehatan Adalah Pondasi untuk Membangun Manusia Unggul
13 April 2025

Gigisehat - Di tengah semangat menuju Indonesia Emas 2045, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan pilar terpenting dalam membangun masa depan bangsa bukan sekadar infrastruktur atau hilirisasi industri, melainkan kualitas manusia itu sendiri.
Untuk membangun manusia unggul, kesehatan menjadi fondasi yang tak bisa ditawar.
Pernyataan itu disampaikan Menkes saat menghadiri pelantikan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) yang berlangsung khidmat pada Sabtu 12 April 2025.
Dalam sambutannya, Menkes menggarisbawahi, kesehatan dan pendidikan adalah dua sektor prioritas yang akan menentukan apakah Indonesia mampu berdiri sejajar dengan negara maju.
Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan
“Sepintar apa pun manusianya, kalau dia sakit, dia tidak akan produktif. Maka yang paling penting untuk mencapai Indonesia Emas adalah sektor kesehatan dan pendidikan,” ujar Menkes Budi dikutip dari rilis Kemenkes.
Transformasi Kesehatan Nasional dan Peran Strategis IDI
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, pemerintah telah menggulirkan enam pilar transformasi kesehatan.
Langkah ini tak hanya bertujuan memperbaiki sistem layanan kesehatan, tetapi juga memastikan setiap warga—dari desa hingga kota—mendapatkan akses yang lebih mudah, lebih murah, dan bermutu tinggi.
Dalam konteks inilah, Budi berharap IDI dapat memainkan peran aktif sebagai mitra strategis dalam mendukung dan mengakselerasi transformasi sistem kesehatan nasional.
“Kami butuh kolaborasi. Perbedaan pendapat itu wajar, tapi kami terbuka berdiskusi dan menerima masukan dari IDI. Kita harus berjalan bersama,” tambahnya.
IDI, Lebih dari Sekadar Organisasi Profesi
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PB IDI, Dr. dr. Slamet Budiarto, SH, MH.Kes, menyatakan komitmen penuh IDI untuk mendukung misi besar Indonesia menuju negara maju.
Slamet menekankan, IDI bukan hanya penjaga kompetensi para dokter, tapi juga kekuatan sosial yang memiliki tanggung jawab terhadap ketahanan nasional.
“Sejak didirikan tahun 1950, IDI memiliki tiga misi utama: menjaga ketahanan nasional di bidang kesehatan, membantu pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan membina kompetensi serta etika profesi dokter Indonesia,” jelasnya.
Slamet menegaskan, peran IDI kini semakin luas. Di tengah tantangan global, mulai dari pandemi hingga ancaman perubahan iklim terhadap kesehatan masyarakat, IDI berada di garis depan bukan hanya sebagai pelaksana teknis, tetapi juga sebagai penyusun arah kebijakan yang berkelanjutan.
“IDI adalah rumah besar seluruh dokter Indonesia. Kami ingin terus menjadi mitra kritis sekaligus konstruktif bagi pemerintah,” katanya.
Menuju 2045: Membangun Bangsa, Menyembuhkan Negeri
Pelantikan ini tidak hanya menjadi ajang seremonial pergantian kepengurusan, tetapi juga momentum peneguhan komitmen bersama untuk membangun Indonesia yang sehat, tangguh, dan siap bersaing di tingkat global.
Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi
Menkes dan Ketua Umum IDI sepakat, kemajuan sebuah bangsa tidak bisa dilepaskan dari kualitas sumber dayanya.
Kualitas itu, pada akhirnya, berpulang pada kesehatan yang merata dan pendidikan yang mencerahkan.***

 (1).png)



