INFO
Kehilangan Gigi pada Lansia Bisa Berdampak Psikologis
29 May 2023

Gigisehat - Gigi berfungsi untuk mengunyah, berbicara dan estetika. Pada orang lanjut usia (lansia), umumnya gigi mungkin sudah banyak yang rusak, bahkan copot sehingga menyulitkan saat mengunyah makanan.
Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gigi atau ompong merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi lansia.
Kehilangan gigi pada lansia akan berdampak psikologis seperti merasa malu, kehilangan selera makan, malnutrisi, tidur terganggu, kesulitan bergaul, konsentrasi terganggu hingga tidak dapat bekerja secara total.
Kesehatan gigi merupakan salah satu aspek dari kesehatan seseorang, hasil interaksi kondisi fisik, mental dan sosial.
Kehilangan gigi merupakan penyebab terbanyak menurunnya fungsi pengunyahan yang mempengaruhi rongga mulut dan kesehatan umum.
Ada beberapa penyebab lansia kehilangan gigi. Penyebab paling umum akibat buruknya status kesehatan rongga mulut, terutama karies dan penyakit periodontal.
Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 di Provinsi Bali berdasarkan kelompok usia menunjukkan kelompok usia 55-64 tahun memiliki proporsi tertinggi 30,8 persen dalam permasalahan kesehatan gigi dan mulut.
Idealnya, lansia minimal memiliki 20 gigi yang masih berfungsi sehingga fungsi pengunyahan mendekati normal meski sedikit berkurang.
Demikian pula dengan fungsi estetik dan fungsi bicara masih dapat dianggap normal dengan jumlah gigi minimal 20 buah.
Dalam sebuah teori dijelaskan, lansia merupakan proses alamiah yang tidak dapat dihindarkan. Secara biologis akan terjadi kemunduran fisik pada lansia.
Tanda-tanda kemunduran fisik termasuk gigi yang perlahan-lahan mulai tanggal hingga ompong.
Para lansia seringkali mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Mereka sering mengeluh sakit gigi, gigi goyang, dan dapat menyebabkan gigi tanggal.
Kondisi ini dapat dicegah dengan pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut. Caranya dengan menggosok gigi secara teratur agar pembentukan bakteri dalam mulut dapat dicegah.
Bagi lansia yang sudah tidak memiliki gigi bisa menggunakan kapas dicelupkan ke dalam air hangat untuk menghindari tumbuhnya jamur pada gusi.
Selain itu menghindari makanan yang dapat merusak gigi seperti makanan mengandung gula dan melakukan pemeriksaan gigi secara teratur ke dokter gigi, puskesmas, ataupun rumah sakit setiap 6 bulan sekali.*
Sumber: Yankes Kemkes