INFO

Studi: Stres pada Ibu Hamil Dapat Memicu Pertumbuhan Gigi Bayi Lebih Awal

19 November 2025

Ilustrasi - Ibu hamil.(Pixabay)

Gigisehat - Sebuah penelitian terbaru dari para ahli di Universitas Rochester, Amerika Serikat, mengungkap hubungan antara tingkat stres ibu hamil dan waktu tumbuhnya gigi bayi. Studi tersebut menemukan, kadar hormon stres yang tinggi, terutama kortisol, berpotensi membuat gigi susu bayi muncul lebih cepat dari biasanya.

"Kami menunjukkan, kadar hormon stres yang lebih tinggi pada ibu, khususnya kortisol, selama akhir kehamilan dikaitkan dengan erupsi gigi susu lebih awal pada bayinya,” ujar penulis studi, Ying Meng, profesor madya di Sekolah Keperawatan Universitas Rochester, dilansir dari New York Post, Rabu.

Gigi Susu dan Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhannya

Secara umum, gigi susu mulai tumbuh pada usia 6 bulan hingga 3 tahun, dengan jumlah total sekitar 20 gigi. Selain kondisi kehamilan, terdapat sejumlah faktor lain yang memengaruhi waktu kemunculannya, termasuk genetika, nutrisi, berat badan lahir, serta usia ibu.

Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi

Data populasi menunjukkan, pada usia 6 bulan, 15 persen bayi memiliki satu hingga enam gigi. Sementara pada usia 12 bulan, hampir 98 persen bayi telah memiliki hingga 12 gigi.

Pengaruh Kortisol pada Pertumbuhan Gigi Bayi

Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan mengukur kadar berbagai hormon, termasuk kortisol, progesteron, dan testosteron, melalui sampel air liur dari 142 wanita berpenghasilan rendah pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.

Hasilnya menunjukkan pola yang jelas. Bayi dari ibu dengan kadar kortisol tertinggi memiliki rata-rata empat gigi lebih banyak pada usia 6 bulan dibandingkan bayi dari ibu dengan kadar kortisol terendah.

Hormon kortisol diketahui sebagai pemicu utama respons stres. Namun pada perkembangan janin, hormon ini juga dapat memengaruhi pertumbuhan tulang, termasuk struktur rahang dan gigi. Efek ini terkait kemampuan kortisol dalam memengaruhi metabolisme mineral yang penting bagi mineralisasi tulang.

“Kortisol ibu yang tinggi selama akhir kehamilan dapat mengubah pertumbuhan janin dan metabolisme mineral, termasuk pengaturan kadar kalsium dan vitamin D — keduanya penting untuk mineralisasi tulang dan gigi,” jelas Meng.

Selain itu, Meng menambahkan kortisol dapat memengaruhi aktivitas sel osteoblas dan osteoklas, dua jenis sel yang berperan dalam membentuk dan merombak jaringan tulang.

Butuh Penelitian Lanjutan

Meski temuan ini membuka wawasan baru tentang hubungan hormon kehamilan dan perkembangan bayi, para peneliti menegaskan kajian lanjutan masih diperlukan. Beberapa aspek yang masih perlu ditelaah adalah jalur biologis apa yang membuat stres ibu memicu percepatan tumbuh gigi.

Selain itu juga hubungan antara percepatan pertumbuhan gigi dengan penuaan biologis dan perkembangan jangka panjang anak serta implikasi percepatan erupsi gigi terhadap kesehatan umum anak di masa depan.

Temuan ini menegaskan pentingnya kesehatan mental ibu hamil sebagai bagian tak terpisahkan dari pertumbuhan optimal janin.

Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan

Mengelola stres selama kehamilan bukan hanya penting untuk kesejahteraan ibu, tetapi juga dapat berpengaruh pada tumbuh kembang anak sejak dini.***

GIGISEHAT

Register

🦷✨ Selamat Datang di Dunia Tanpa Batas Ilmu Kedokteran Gigi!

Anda baru saja memasuki ruang interaktif berbasis Artificial Intelligence yang dirancang khusus untuk menjawab setiap pertanyaan seputar Ilmu Kedokteran Gigi—mulai dari teori dasar, kasus klinis, prosedur perawatan, hingga teknologi terbaru dalam dunia dentistri.

💡 Tanyakan Apa Saja

🧠 Didukung AI mutakhir, sistem ini akan membantu Anda memahami konsep, menyelesaikan studi kasus, hingga mendalami referensi akademik secara efisien dan terpercaya.

⚠ Catatan Penting

Platform ini khusus untuk Dokter Gigi dan Mahasiswa Kedokteran Gigi yang terdaftar secara resmi.

📥 DAFTARKAN DIRI ANDA SEKARANG!

🔒 Akses penuh hanya diberikan kepada pengguna yang telah melakukan registrasi dan verifikasi profesional.
Bergabunglah bersama komunitas cerdas dan berdedikasi di bidang kedokteran gigi.

Data Diri

Nama
Email
Password
Universitas
Semester
Tempat / Tgl Lahir
Jenis Kelamin
No KTP
Alamat
No telepon / HP