INFO
Sering Disangka Gigi Susu, Padahal Gigi Geraham Pertama Permanen
21 October 2025

Gigisehat - Banyak anak usia sekolah di Indonesia masih belum memahami pentingnya menjaga gigi geraham pertama yang tumbuh di usia sekitar enam tahun. Padahal, gigi tersebut merupakan gigi permanen yang harus dirawat seumur hidup dan tidak akan tumbuh kembali jika rusak atau dicabut.
Fakta ini terungkap dalam kegiatan skrining kesehatan gigi dan mulut gratis yang digelar RSUD Haji Provinsi Jawa Timur, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo.
Kegiatan ini merupakan bagian dari sinergi program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, yang dilaksanakan di SDN Kedondong 2, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, Senin 20 Oktober 2025.
Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan
Menurut drg. Siti Nur Lestari, Dokter Spesialis Gigi Anak RSUD Haji Provinsi Jawa Timur, hasil pemeriksaan menunjukkan lebih dari 60 persen anak mengalami gigi geraham berlubang, terutama pada bagian belakang yang sering diabaikan.
“Banyak anak dan orang tua mengira gigi geraham yang tumbuh di usia enam tahun masih gigi susu. Padahal itu sudah gigi dewasa yang harus dijaga seumur hidup,” ujar drg. Siti.
Kesalahpahaman ini menyebabkan banyak anak terlambat mendapatkan perawatan yang semestinya. Akibatnya, tidak sedikit anak kehilangan gigi geraham permanen di usia muda, yang bisa berdampak pada bentuk wajah dan kemampuan mengunyah.
“Kalau giginya sampai dicabut, wajah bisa jadi asimetris dan kemampuan mengunyahnya berkurang. Karena itu perlu kesadaran sejak dini untuk merawat gigi permanen,” tambahnya.
Pentingnya Mengenali Gigi Geraham Pertama pada Anak
drg. Siti menjelaskan gigi geraham pertama biasanya tumbuh di usia enam tahun di rahang bawah dan tujuh tahun di rahang atas, tanpa menggantikan gigi susu.
Karena posisinya tumbuh di belakang gigi susu terakhir, banyak orang tua tidak menyadari keberadaannya.
“Gigi ini muncul seolah sebagai gigi tambahan, padahal justru itu gigi tetap yang harus dijaga seumur hidup,” katanya.
Ia menekankan pentingnya literasi kesehatan gigi sejak dini, baik di sekolah maupun di rumah, agar anak-anak dapat mengenali dan merawat gigi permanennya dengan benar.
Kapan Waktu Terbaik Menyikat Gigi? Malam Hari Sebelum Tidur
Selain deteksi dini, drg. Siti juga menegaskan, menyikat gigi sebelum tidur jauh lebih penting dibandingkan pagi hari.
“Yang paling penting itu malam hari sebelum tidur. Kalau pagi tidak sempat, masih bisa ditoleransi. Tapi kalau malam tidak sikat gigi, bakteri akan berkembang karena mulut kering saat tidur,” tegasnya.
Saat seseorang tidur, produksi air liur menurun dan mulut menjadi kering, sehingga bakteri mudah berkembang biak.
Jika gigi masih kotor, interaksi antara bakteri dan sisa makanan akan menghasilkan asam yang merusak enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
“Kebiasaan sederhana seperti menyikat gigi sebelum tidur bisa mencegah sebagian besar kasus gigi berlubang pada anak,” sambungnya.
Kebersihan Sekolah dan Edukasi Harus Sejalan
Menanggapi kebiasaan membawa sikat gigi ke sekolah, drg. Siti menilai hal tersebut belum diperlukan jika fasilitas kebersihan seperti wastafel dan air bersih belum memadai.
“Kalau tidak tersedia air bersih dan saluran pembuangan yang baik, kegiatan sikat gigi di sekolah justru bisa menimbulkan kotoran baru. Jadi edukasi kebersihan harus disesuaikan dengan fasilitas,” katanya.
Komitmen Membangun Generasi Sehat dan Cerdas
Kegiatan skrining gigi ini merupakan bagian dari rangkaian program Germas yang juga meliputi edukasi gizi seimbang serta pemeriksaan mata, telinga, hidung, dan tenggorokan (THT).
Tingginya kasus gigi berlubang yang ditemukan menjadi peringatan bahwa literasi kesehatan gigi di kalangan anak sekolah dasar masih rendah.
“Pesannya sederhana, kalau sudah ada gigi yang berlubang, segera dirawat, jangan sampai dicabut. Dan yang paling penting, biasakan menyikat gigi setiap malam,” tutup drg. Siti.
Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi
Melalui kegiatan ini, RSUD Haji Provinsi Jawa Timur bersama seluruh instansi terkait tidak hanya memperingati HUT ke-80 Pemprov Jatim, tetapi juga memperkuat komitmen membangun generasi muda yang sehat, berpengetahuan, dan berdaya saing.
Edukasi tentang pentingnya menjaga gigi geraham pertama diharapkan menjadi langkah kecil namun berdampak besar untuk menumbuhkan kebiasaan menjaga kesehatan gigi dan mulut demi masa depan anak Indonesia yang lebih sehat dan penuh senyum.***
Sumber: Kominfo Jatim

 (1).png)



