INFO
Jangan Remehkan Gigi yang Hilang, Dampaknya Bisa Serius
12 October 2025

Gigisehat - Kehilangan gigi tidak hanya membuat senyum tampak berbeda, tetapi juga memengaruhi cara bicara, mengunyah makanan, bahkan bentuk wajah.
Sayangnya, banyak orang masih menganggap kehilangan gigi adalah hal biasa. Padahal, satu gigi hilang bisa memicu rantai masalah kesehatan yang panjang.
Gigi dan rongga mulut adalah cermin kesehatan tubuh. Dokter sering mendeteksi penyakit sistemik dari kondisi mulut seseorang.
Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan
Gigi geligi, deretan gigi yang tersusun di atas tulang rahang, memiliki fungsi vital, memperindah penampilan, membantu bicara, dan memproses makanan sebelum masuk ke sistem pencernaan.
Pada usia dewasa, seharusnya orang memiliki 32 gigi tetap. Setiap jenis gigi memiliki tugas masing-masing. Gigi seri untuk memotong, taring untuk merobek, geraham untuk menggiling. Jika salah satunya hilang, fungsi “tim” ini ikut terganggu.
Mengapa Gigi Bisa Hilang?
Ada beberapa penyebab umum yang sering terjadi tanpa disadari antara lain gigi dicabut akibat kerusakan parah, penyakit gusi atau jaringan pendukung gigi, kecelakaan atau benturan serta gigi tanggal dan dibiarkan begitu saja.
Apa pun penyebabnya, kehilangan satu gigi sebenarnya dianggap sebagai kecacatan dalam dunia kesehatan gigi.
Dampak Kehilangan Gigi Lebih Dari Sekadar Estetika
1. Penampilan Berubah, Rasa Percaya Diri Turun
Gigi adalah bagian dari ekspresi wajah. Saat satu gigi hilang, struktur wajah perlahan berubah. Bahkan pipi bisa terlihat lebih cekung karena kehilangan dukungan dari gigi. Hal ini membuat seseorang tampak lebih tua dari usianya.
2. Sulit Bicara dengan Jelas
Pernah mendengar orang yang “sulit menyebut huruf S atau F”? Itu karena gigi depan hilang.
Gigi membantu lidah membentuk bunyi. Tanpa gigi, pengucapan jadi tidak fasih dan kepercayaan diri saat berbicara pun menurun.
3. Gigi Tetangga Ikut Rusak
Saat satu gigi hilang, gigi di sebelahnya akan bergeser untuk mengisi ruang kosong. Akibatnya, susunan gigi kacau, sisa makanan mudah menumpuk, dan risiko gigi berlubang serta radang gusi meningkat.
4. Sendi Rahang Bermasalah
Gigi membantu menstabilkan pergerakan rahang. Jika gigi hilang, rahang dapat bergerak berlebihan dan menyebabkan nyeri sendi, bunyi “klik” saat membuka mulut, hingga sakit kepala.
5. Susunan Gigi Berantakan
Gigi yang bergeser akibat kehilangan gigi lain akan menciptakan “domino effect”.
Lama-lama posisi gigi berubah total dan membutuhkan perawatan ortodontik (behel) yang tidak murah.
6. Pencernaan Terganggu
Fungsi utama gigi adalah mengunyah. Jika makanan tidak halus di mulut, kerja lambung dan usus menjadi lebih berat. Ini bisa memicu gangguan pencernaan seperti kembung, maag, atau sembelit.
Bisakah Kehilangan Gigi Dicegah?
Tentu bisa! Kuncinya adalah menjaga kesehatan gigi sejak dini:
- Sikat gigi dengan teknik yang benar dan pada waktu yang tepat
- Jaga kebersihan rongga mulut
- Hindari makanan manis berlebihan
- Hindari kebiasaan menggigit benda keras
- Kontrol ke dokter gigi minimal 2x setahun
Gigi Hilang Wajib Diganti
Banyak orang berpikir, “Tidak apa-apa, toh masih bisa makan.” Padahal gigi yang hilang harus selalu diganti agar fungsi mulut tetap optimal. Pilihan perawatan tergantung jumlah gigi yang hilang:
1–4 gigi hilang: pasak gigi, jembatan gigi, atau implan
4 gigi hilang: gigi tiruan sebagian
Semua gigi hilang: gigi tiruan penuh
Khusus anak (gigi susu): space maintainer
Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi
Perawatan mungkin terdengar rumit, tetapi jauh lebih mudah (dan murah) dibanding memperbaiki kerusakan akibat dibiarkan terlalu lama.***
Sumber: rskariadi.co.id