Tak Perlu Takut ke Dokter Gigi Lagi! Program Ini Janjikan Bebas Cemas

Gigisehat - Untuk pertama kalinya sejak resmi beroperasi tahun ini, Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Brawijaya, (RSGM UB) menjadi pusat perhatian nasional.

Selama tiga hari, 7–9 Oktober 2025, gedung baru ini menjadi tuan rumah Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2025.

Kegiatan berskala besar ini merupakan hasil kolaborasi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UB, RSGM UB, dan Unilever Indonesia, dengan dukungan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) serta Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Kedokteran Gigi Indonesia (ARS-GMPI).

Bagi RSGM UB, ini bukan sekadar acara seremonial. Ini adalah panggung perkenalan sekaligus pembuktian kontribusinya bagi kesehatan gigi dan mulut masyarakat, khususnya di wilayah Malang dan sekitarnya.

Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan

“Ini merupakan hajatan nasional pertama yang kami laksanakan di RSGM UB. Mudah-mudahan kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda rutin tahunan dan semakin memperkuat kolaborasi antara FKG UB, RSGM UB, dan Unilever Indonesia dalam memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” ujar Direktur RSGM UB, drg. Rudhanton, Sp. Perio.

Ketua Pelaksana BKGN 2025, drg. Astika Swastirani, M.Si menjelaskan BKGN bukan program baru, melainkan bagian dari komitmen panjang Unilever sejak 2010.

“BKGN merupakan kegiatan tahunan Unilever Indonesia yang bekerja sama dengan berbagai Fakultas Kedokteran Gigi dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut di seluruh Indonesia. Tahun ini menjadi tahun pertama BKGN digelar di RSGM UB setelah sebelumnya kami masih menggunakan fasilitas RSUP,” jelasnya.

Tahun ini, BKGN mengusung tema “Cek Gigi dan Gusi: Bebas Biaya, Bebas Cemas, dan Bebas Ribet”.

Tema ini dipilih untuk mengubah stigma perawatan gigi itu mahal dan menakutkan, sekaligus menegaskan bahwa menjaga kesehatan gigi tidak harus menunggu hingga sakit.

Rangkaian acara dibuka secara simbolis melalui pemotongan tumpeng oleh Ketua Pelaksana, Dekan FKG, Direktur RSGM, dan perwakilan Unilever.

Selama tiga hari, masyarakat mendapat akses penuh terhadap layanan gratis, mulai dari pemeriksaan gigi dan mulut, pembersihan karang gigi, penambalan sederhana, hingga pencabutan gigi untuk anak dan dewasa.

Tak hanya itu, edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut sejak dini juga diberikan secara interaktif.

“Sejak pukul enam pagi, bahkan sebelum registrasi dibuka, sudah banyak pasien yang datang untuk mendaftar. Kami menargetkan kuota 300 pasien setiap hari, dengan total sekitar 900 pasien selama tiga hari kegiatan,” terang drg. Astika.

Melalui kegiatan ini, panitia berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya pemeriksaan rutin.

“Kami ingin mengajak masyarakat untuk tidak menunggu sakit gigi baru datang ke dokter, tapi mulai membiasakan diri melakukan pemeriksaan secara berkala. Dengan begitu, kesehatan gigi dan mulut dapat terjaga dan senyum masyarakat Indonesia menjadi semakin sehat dan percaya diri,” tutupnya.

Dukungan juga datang dari sektor swasta. Perwakilan Unilever Indonesia, Henry Agustian, menegaskan BKGN adalah bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan.

Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi

“Selama lebih dari 15 tahun, Unilever bersama PDGI dan ARS GMPI telah memberikan pelayanan pemeriksaan dan perawatan gigi gratis di berbagai daerah di Indonesia. Tahun ini kami berfokus pada kesehatan gusi karena penyakit gusi merupakan permasalahan terbesar kedua setelah gigi berlubang, namun masih sering terabaikan,” katanya.***

Sumber: Humas UB