INFO
Mengenal Nadia Muna: Dokter Gigi yang Menjadi Wakil Bupati
01 June 2025

Gigisehat - Perjalanan hidup mengantarkan drg. Nadia Muna, seorang santri sekaligus lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ke kursi Wakil Bupati Temanggung.
Nadia merupakan perempuan pertama yang maju dalam kontestasi Pilkada Temanggung 2024.
Gaya kepemimpinannya yang bersahaja dan berakar kuat pada nilai-nilai religius menjadikannya sosok inspiratif, terutama bagi generasi muda.
Lahir dan besar di lingkungan pesantren, Nadia mengatakan, pendidikan agama berperan besar dalam membentuk karakternya sejak usia dini.
“Pesantren mengajarkan saya untuk disiplin, bekerja keras, dan selalu bertawakal. Nilai-nilai itu yang saya bawa ke mana pun saya melangkah,” ujarnya dikutip dari laman UMY, Selasa 27 Mei 2025.
Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan
Keputusannya mengambil Program Studi Kedokteran Gigi, UMY bukan tanpa alasan.
Menurutnya, UMY tidak hanya memberikan bekal ilmu pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keislaman yang kuat dalam proses akademik dan kehidupan kampus.
“UMY dikenal sebagai kampus yang mencetak pemimpin berintegritas. Pengalaman saya di sana sangat memengaruhi cara pandang saya terhadap kepemimpinan dan pengabdian,” ungkapnya.
Meski berlatar belakang dokter gigi, Nadia tidak melihat hal itu sebagai penghalang untuk memasuki dunia politik.
Justru, ia mendapatkan banyak pelajaran dari dunia medis yang dapat diterapkan dalam dunia pemerintahan.
“Dalam kedokteran, kita diajarkan untuk mendengarkan keluhan pasien secara detail sebelum memberi solusi. Di dunia politik, pendekatannya mirip—dengarkan rakyat, pahami, lalu ambil keputusan dengan bijak,” jelasnya.
Selama kuliah, ia aktif mengikuti berbagai forum diskusi dan kegiatan sosial, yang memperkuat empati dan kemampuan berpikir kritisnya dalam menghadapi persoalan masyarakat.
Ketika terjun ke dunia politik, ia menyadari bahwa membangun kepercayaan publik adalah salah satu tantangan terbesar.
“Saya mencoba menjawab itu dengan kerja nyata, konsistensi, dan transparansi,” katanya.
Dalam kepemimpinannya sebagai Wakil Bupati, Nadia menjadikan sosok Rasulullah SAW sebagai panutan.
Ia meneladani sifat kepemimpinan Nabi yang adil, sabar, dan penuh kasih.
“Sebagai santri, saya terbiasa berpikir bahwa setiap tindakan harus bernilai ibadah. Itu yang saya bawa ke dalam pemerintahan,” tandasnya.
Ia menegaskan, dunia politik bukan ajang perebutan kekuasaan, melainkan ladang amal.
Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi
Dorongan kuat dari keluarga, terutama orang tua, menjadi kekuatan utama dalam perjuangannya untuk memberi manfaat lebih luas bagi masyarakat.
“Saya ingin melihat Temanggung tumbuh secara ekonomi, tapi tidak kehilangan jati diri dan kearifan lokal. Dan untuk anak muda, jangan takut bermimpi. Politik bukan dunia yang kotor jika dijalani dengan niat baik dan komitmen untuk melayani,” pungkasnya.***