INFO
Mengapa Gigi Sakit? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
17 February 2025

Gigisehat - Sakit gigi bisa terjadi karena berbagai sebab, salah satunya peradangan atau infeksi pada pulpa, lapisan terdalam gigi yang mengandung saraf dan pembuluh darah.
Menurut Klinik Cleveland, pulpa adalah bagian paling sensitif di tubuh, sehingga iritasi sekecil apa pun bisa menyebabkan rasa nyeri yang luar biasa.
Dilansir dari Live Strong, dr. Christopher Calnon, anggota Asosiasi Gigi Negara Bagian New York, membagikan beberapa penyebab umum sakit gigi dan cara mengatasinya:
1. Gigi berlubang
Nyeri gigi yang tiba-tiba bisa menjadi pertanda adanya gigi berlubang.
Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi
Kerusakan pada lapisan luar gigi, seperti penumpukan karang gigi, mungkin tidak menimbulkan gejala.
Namun, ketika pembusukan mencapai saraf, gigi menjadi lebih sensitif terhadap makanan manis, panas, atau dingin.
Rongga kecil dapat diatasi dengan tambalan, sementara pembusukan lebih besar mungkin membutuhkan mahkota gigi.
Jika infeksi mencapai saraf, perawatan saluran akar atau pencabutan gigi bisa menjadi pilihan terakhir.
2. Tambalan gigi rusak
Tambalan gigi tidak bertahan selamanya dan bisa rusak karena waktu atau kebiasaan seperti menggemeretakkan gigi.
Tambalan yang rusak memungkinkan bakteri masuk dan menyebabkan pembusukan.
dr. Calnon menyarankan pemeriksaan gigi rutin untuk mendeteksi masalah sejak dini. Jika tambalan sudah rusak, dokter gigi akan menggantinya sebelum infeksi semakin parah.
3. Infeksi sinus
Infeksi sinus sering kali menyerupai sakit gigi, terutama pada gigi belakang atas.
"Tekanan dari sinus dapat menekan saraf gigi, menyebabkan rasa sakit dan sensitivitas," kata dr. Calnon.
Infeksi sinus umumnya disebabkan oleh virus dan akan membaik dalam 7-10 hari.
Jika tidak kunjung sembuh, konsultasikan dengan dokter untuk kemungkinan pengobatan dengan antibiotik.
4. Menggeretakkan atau mengatupkan gigi (bruxism)
Jika gigi sakit saat bangun tidur, bisa jadi mengalami bruxism—kebiasaan menggemeretakkan atau mengatupkan gigi saat tidur atau beraktivitas berat.
"Bruxism memberikan tekanan berlebihan pada gigi, yang dapat menyebabkan gigi retak, enamel terkikis, dan rasa nyeri," jelas dr. Calnon.
Ia merekomendasikan pelindung mulut khusus untuk mengurangi tekanan. Teknik manajemen stres juga disarankan karena stres sering menjadi pemicu bruxism.
Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan
Sakit gigi bisa menjadi pertanda berbagai masalah kesehatan, mulai dari gigi berlubang hingga kebiasaan menggemeretakkan gigi.
Pemeriksaan gigi rutin dan menerapkan kebiasaan sehat dapat membantu mencegah rasa sakit dan komplikasi lebih lanjut.***