INFO
Kebiasaan Mengisap Jempol atau Dot Bisa Ganggu Kesehatan Gigi Bayi
13 February 2025

Gigisehat - Kebiasaan mengisap jempol atau dot (empeng) terlalu lama pada bayi dan balita bisa berdampak serius pada kesehatan gigi dan pertumbuhan rahang.
Menurut para ahli, kebiasaan ini tidak hanya memengaruhi struktur gigi, tetapi juga meningkatkan risiko kerusakan gigi jika tidak diatasi sejak dini.
Kebiasaan buruk ini dalam jangka panjang bisa menyebabkan maloklusi, yaitu kondisi di mana gigi tidak tumbuh secara sejajar.
Gigi anak bisa terdorong ke depan, menyebabkan gigi tonggos, serta memengaruhi bentuk rahang bahkan bisa mengganggu fungsi mengunyah dan bicara anak.
Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi
Selain itu, kebiasaan mengisap jempol atau dot juga dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi.
Dot yang sering digunakan, terutama jika tidak dibersihkan dengan baik, dapat menjadi sarang bakteri.
Jika anak terus mengisapnya, bakteri tersebut dapat merusak enamel gigi dan memicu karies.
Dampak Jangka Panjang yang Perlu Diwaspadai
1. Gigi Tonggos (Overbite): Tekanan dari mengisap jempol atau dot dapat mendorong gigi depan ke depan.
2. Gigi Tidak Rapat (Open Bite): Gigi depan atas dan bawah tidak bertemu saat mulut ditutup.
3. Masalah Rahang: Pertumbuhan rahang yang tidak seimbang dapat memengaruhi bentuk wajah dan fungsi mengunyah.
4. Risiko Kerusakan Gigi: Bakteri dari dot yang tidak bersih dapat menyebabkan karies atau gigi berlubang.
Tips untuk Orang Tua
Untuk mencegah dampak negatif dari kebiasaan mengisap jempol atau dot, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua:
1. Batasi Penggunaan Dot: Mulai mengurangi penggunaan dot secara bertahap setelah anak berusia 1 tahun.
2. Ajarkan Kebiasaan Baru: Ganti kebiasaan mengisap jempol dengan aktivitas lain, seperti bermain atau membaca buku.
3. Jaga Kebersihan Dot: Pastikan dot selalu bersih dan steril untuk menghindari penumpukan bakteri.
4. Konsultasi ke Dokter Gigi: Jika kebiasaan mengisap jempol atau dot sulit dihentikan, segera konsultasikan ke dokter gigi anak untuk mendapatkan solusi terbaik.
Pentingnya Deteksi Dini
Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan
Orang tua perlu memantau kebiasaan anak dan membawa mereka ke dokter gigi secara rutin sejak gigi pertama tumbuh. Ini akan membantu mencegah masalah gigi dan rahang yang lebih serius di masa depan.***