INFO
Benarkah Penutup Sikat Gigi Bisa Melindungi dari Bakteri?
05 February 2025

Gigisehat - Banyak orang percaya bahwa menggunakan penutup sikat gigi bisa menjaga kebersihannya dengan melindungi bulu sikat dari kotoran dan bakteri. Namun, apakah hal ini benar?
Menurut laporan HuffPost pada Kamis 30 Januari 2025, sejumlah dokter gigi justru menyarankan untuk tidak menutup sikat gigi setelah digunakan.
Dr. Jordan Brown, dokter gigi dari St. Petersburg, Florida, menjelaskan penutup sikat gigi dapat menciptakan lingkungan lembap yang mendukung pertumbuhan bakteri dan jamur.
“Menutupi sikat gigi dengan penutup adalah ide yang buruk karena tutup tersebut memerangkap kelembapan, yang menciptakan kondisi ideal bagi bakteri untuk berkembang,” ujar Dr. Brown.
Rongga mulut manusia secara alami dihuni berbagai jenis bakteri, seperti Streptococcus mutans dan Granulicatella adiacens.
Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi
Dr. Aierress Davis dari Augusta, Georgia, mengatakan bakteri ini bisa menempel di bulu sikat meski telah dibilas dengan air.
Jika sikat masih basah dan langsung dimasukkan ke dalam penutup, bakteri bisa berkembang biak lebih cepat.
Risiko Kesehatan dari Sikat Gigi yang TertutupMeskipun belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa bakteri dari sikat gigi yang tertutup dapat menyebabkan penyakit serius, para dokter tetap menyarankan untuk membiarkan sikat gigi mengering setelah digunakan.
Menurut Dr. Brown, penyimpanan yang tidak tepat bisa meningkatkan risiko bau mulut (halitosis), gigi berlubang (tooth decay), dan infeksi mulut seperti abses.
“Tidak perlu menggunakan penutup sikat gigi dalam pemakaian sehari-hari di rumah,” katanya.
Jika khawatir sikat gigi terkena partikel dari toilet, cukup tutup toilet saat membilas atau simpan sikat gigi jauh dari toilet.
American Dental Association (ADA) juga tidak merekomendasikan penyimpanan sikat gigi dalam wadah tertutup secara rutin karena dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri.
Apakah penutup sikat gigi berguna saat bepergian?
Meskipun penggunaan penutup sikat gigi sehari-hari tidak disarankan, ada pengecualian ketika bepergian.
Menurut Dr. Davis, penutup sikat gigi bisa membantu melindungi dari kontaminasi barang-barang lain di dalam tas.
Namun, ia lebih memilih menggunakan tas travel yang lebih besar untuk menjaga kebersihan sikat gigi tanpa menciptakan kelembapan berlebih.
Dr. Richard Lipari, dokter gigi dari Chappaqua, New York, menyarankan agar sikat gigi tetap dikeluarkan dari penutupnya segera setelah tiba di tujuan agar tidak lembap dalam waktu lama.
Cara menjaga sikat gigi tetap bersih
Selain menghindari penggunaan penutup saat penyimpanan, ada beberapa langkah lain yang bisa dilakukan untuk menjaga kebersihan sikat gigi:
- Jauhkan dari toilet dan wastafel karena partikel kotoran dapat menyebar ke sikat gigi jika toilet dibilas dalam keadaan terbuka.
- Simpan dalam posisi tegak agar air menetes dari bulu sikat sehingga mempercepat pengeringan.
- Jangan berbagi sikat gigi karena dapat menyebarkan bakteri dan virus dari satu orang ke orang lain.
- Ganti sikat gigi secara rutin
Dr. Brown menyarankan mengganti sikat setiap tiga hingga empat bulan, sementara Dr. Lipari merekomendasikan setiap dua hingga tiga bulan.
- Ganti sikat gigi setelah sakit. Jika baru sembuh dari penyakit, sebaiknya segera mengganti sikat gigi untuk mencegah infeksi ulang.
Bagi yang sangat peduli dengan kebersihan, tersedia pembersih sikat gigi khusus yang dapat membantu mengurangi jumlah bakteri pada bulu sikat.
Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan
Namun, menurut Dr. Davis, tidak ada alat yang bisa menghilangkan semua bakteri pada sikat yang telah digunakan.
Jadi, alih-alih menggunakan penutup, cara terbaik untuk menjaga kebersihan sikat gigi adalah dengan membiarkannya mengering di tempat terbuka.***