INFO
Masalah Gigi dan Mulut pada Anak: Pentingnya Perhatian Sejak Dini
13 December 2024
Gigisehat - Kesehatan gigi dan mulut merupakan aspek penting yang mendukung tumbuh kembang anak. Karena itu, orang tua sudah seharusnya memperhatikan kondisi rongga mulut anak, sejak belum memiliki gigi hingga mengalami pertumbuhan gigi.
Gigi susu mulai tumbuh pada usia 6 bulan hingga sekitar 6 tahun. Gigi-gigi kecil ini akan menjadi "penghias" senyum si Kecil dan memiliki peran penting dalam proses makan dan berbicara.
Masalah gigi dan mulut pada anak dapat memengaruhi asupan gizi mereka.
Ketika anak mengalami rasa sakit pada gigi atau mulut, aktivitasnya akan terganggu, menjadi rewel, dan sulit menikmati kegiatannya.
Selain itu, tumbuh kembang rahang anak juga dapat terganggu jika kebiasaan buruk tidak terpantau orang tua.
Karena itu, penting untuk mengenali berbagai masalah gigi dan mulut yang umum terjadi pada anak serta cara mencegahnya.
Masalah umum gigi dan mulut pada anak
1. Gigi tumbuh
Proses tumbuhnya gigi pertama pada anak sering kali membuatnya tidak nyaman. Gejala yang biasa terlihat adalah peningkatan produksi air liur, gusi yang kemerahan, dan sedikit bengkak.
Anak juga cenderung menggigit atau mengunyah benda keras untuk meredakan rasa tidak nyaman tersebut.
Orang tua dapat membantu anak dengan memberikan pereda nyeri jika diperlukan, tetapi pemberian obat harus dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter.
2. Sariawan
Banyak orang tua menganggap, membersihkan mulut anak yang belum memiliki gigi tidak penting.
Padahal, gusi dan lidah anak tetap perlu dijaga kebersihannya untuk mencegah penumpukan bakteri atau jamur yang dapat menyebabkan sariawan. Lesi sariawan ini sangat mengganggu aktivitas anak.
Membersihkan rongga mulut anak menggunakan kain lembut atau sikat khusus bayi setiap pagi dan malam adalah langkah penting untuk mencegah sariawan.
3. Gigi berlubang
Karies gigi atau gigi berlubang sering terjadi pada anak yang tidak dibiasakan menjaga kebersihan mulut sejak dini.
Penurunan pH mulut akibat konsumsi makanan manis dapat mempercepat pembentukan lubang pada gigi.
Pemeriksaan rutin ke dokter gigi dapat mendeteksi lubang kecil sebelum menjadi besar.
Penanganan dini tidak hanya mencegah rasa sakit tetapi juga membantu anak tidak merasa takut terhadap dokter gigi.
4. Gigi patah
Cedera yang menyebabkan patahnya gigi harus segera ditangani dokter gigi.
Pemeriksaan radiologi mungkin diperlukan untuk menentukan tingkat kerusakan dan langkah penanganan yang tepat, seperti penambalan atau perawatan saluran akar.
5. Radang gusi
Kekurangan vitamin C atau kebersihan mulut yang buruk dapat menyebabkan radang gusi pada anak.
Gejala umum meliputi gusi berdarah dan sariawan.
Nutrisi yang baik dan menjaga kebersihan mulut secara rutin adalah kunci mencegah radang gusi.
Pemeriksaan rutin untuk membersihkan karang gigi juga sangat penting.
6. Gigi maju (tonggos)
Kebiasaan buruk seperti mengisap jari, bibir bawah, atau menggunakan dot hingga usia lebih dari 3 tahun dapat menyebabkan gigi maju.
Kebiasaan ini memberikan tekanan pada langit-langit mulut, yang akhirnya mendorong gigi ke depan.
Jika kebiasaan tersebut dihentikan lebih awal, posisi gigi biasanya dapat kembali normal.
Namun, dalam kasus tertentu, perawatan ortodontik mungkin diperlukan.
7. Susunan gigi tidak rapi
Susunan gigi yang tidak rapi dapat disebabkan faktor genetik atau tanggalnya gigi susu sebelum waktunya.
Jika gigi susu tanggal terlalu cepat, dokter gigi biasanya membuatkan space maintainer untuk menjaga ruang bagi gigi tetap.
Sebaliknya, gigi susu yang tidak tanggal tepat waktu juga dapat menyebabkan gigi tetap tumbuh di posisi yang salah.
Dalam kasus ini, pencabutan gigi susu oleh dokter diperlukan untuk memastikan pertumbuhan gigi tetap berjalan dengan baik.
Langkah pencegahan masalah gigi dan mulut pada anak
- Menjaga kebersihan mulut sejak dini
Bersihkan rongga mulut anak bahkan sebelum gigi pertamanya tumbuh. Gunakan kain lembut atau sikat gigi khusus bayi.
- Batasi makanan manis
Hindari pemberian makanan atau minuman manis secara berlebihan. Berikan alternatif camilan sehat seperti buah-buahan.
- Rutin ke dokter gigi
Bawa anak untuk pemeriksaan gigi secara berkala, setidaknya setiap enam bulan sekali.
- Hentikan kebiasaan buruk
Awasi dan hentikan kebiasaan seperti mengisap jari atau menggunakan dot terlalu lama.
- Berikan nutrisi seimbang
Pastikan anak mendapatkan asupan kalsium dan vitamin yang cukup untuk mendukung pertumbuhan gigi dan tulangnya.
Kesehatan gigi dan mulut anak membutuhkan perhatian sejak dini. Dengan menjaga kebersihan, memberikan nutrisi cukup, dan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi, berbagai masalah gigi dan mulut dapat dicegah.***