INFO
Gigi Tidak Rata Lebih dari Sekadar Masalah Penampilan
08 December 2024

Gigisehat - Gigi tidak rata, atau yang dikenal secara medis sebagai maloklusi kerap dianggap sebagai masalah estetika belaka.
Namun, kondisi ini sebenarnya dapat memengaruhi berbagai aspek kesehatan, mulai dari gangguan bicara hingga masalah serius pada kesehatan gigi dan mulut.
Apa itu gigi tidak rata?
Maloklusi adalah kondisi di mana formasi atau susunan gigi tidak sejajar.
Umumnya, hal ini disebabkan ukuran rahang yang terlalu kecil, sehingga tidak ada cukup ruang untuk gigi tumbuh dengan baik. Akibatnya, gigi terlihat tumbuh tidak beraturan.
Penyebab gigi tidak rata
Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan
Meski sebagian besar kasus maloklusi bersifat genetik, ada beberapa faktor lain yang bisa menjadi penyebab.
1. Kebiasaan buruk semasa kecil, mengisap jempol atau menggunakan dot bayi terlalu lama.
2. Cedera pada rahang, trauma yang menyebabkan struktur rahang berubah.
3. Infeksi atau peradangan, seperti radang gusi (gingivitis) yang tidak ditangani.
4. Perawatan gigi yang salah, misalnya perawatan yang tidak dilakukan oleh profesional.
5. Bibir sumbing, kondisi bawaan yang memengaruhi susunan gigi.
Masalah yang ditimbulkan gigi tidak rata
Gigi yang tidak rata bukan hanya membuat beberapa area sulit dijangkau saat menyikat gigi, tetapi juga berpotensi menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti:
- Plak dan karang gigi, penumpukan kotoran yang sulit dibersihkan.
- Gigi berlubang akibat sulitnya menjaga kebersihan.
- Kerusakan lapisan gigi karena tekanan tidak merata saat menggigit.
- Radang gusi, peradangan akibat akumulasi bakteri.
Selain itu, maloklusi juga dapat mengganggu fungsi bicara, menyebabkan kesulitan mengunyah, bahkan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Penanganan gigi tidak rata
Penanganan maloklusi bergantung pada tingkat keparahan dan penyebabnya.
Berikut beberapa opsi yang biasanya dilakukan dokter gigi:
1. Pemasangan kawat gigi untuk merapikan susunan gigi.
2. Pencabutan gigi bila susunan terlalu padat.
3. Penggunaan alat retainer untuk menjaga posisi gigi tetap sejajar.
4. Pemasangan veneer untuk memperbaiki tampilan estetika gigi.
5. Operasi rahang untuk kasus yang melibatkan struktur rahang tidak normal.
Mencegah dan mengelola maloklusi
Agar gigi tumbuh dengan baik dan susunan tetap rapi, penting untuk melakukan perawatan gigi secara rutin.
Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi
Pemeriksaan ke dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali dapat membantu mendeteksi dan menangani masalah sejak dini.
Jika memiliki masalah dengan susunan gigi, segera konsultasikan dengan dokter gigi.
Penanganan yang tepat tidak hanya memperbaiki penampilan, tetapi juga mencegah komplikasi kesehatan di masa depan.***