INFO
Studi: Hubungan Kesehatan Mulut dengan Kondisi Kardiovaskular
16 November 2024
Gigisehat - Sebuah studi baru menunjukkan penanganan penyakit gusi dapat bermanfaat bagi pasien yang menjalani pengobatan fibrilasi atrium (AFib), terutama selama "periode blanking" -fase kritis pasca-ablasi di mana fluktuasi irama jantung sering terjadi.
AFib adalah gangguan irama jantung, ditandai dengan kontraksi atrium yang cepat dan tidak teratur, sering dikaitkan dengan berbagai komplikasi kesehatan, termasuk peradangan.
Penyakit gusi atau penyakit periodontal adalah suatu kondisi peradangan kronis yang menyerang gusi dan dapat menyebabkan kehilangan gigi jika tidak diobati.
Penelitian terbaru semakin menggarisbawahi hubungan antara kesehatan mulut dan kondisi kardiovaskular. Ini menunjukkan peradangan akibat penyakit gusi dapat berkontribusi terhadap timbulnya atau memburuknya AFib.
Menurut penelitian, pasien AFib yang mengatasi masalah periodontal selama periode pengosongan memiliki episode AFib jauh lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang tidak.
Para ahli percaya bahwa mengurangi peradangan mulut dapat membantu mengurangi peradangan sistemik, yang berpotensi membantu stabilitas irama jantung.
Wawasan ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan holistik terhadap manajemen AFib, yang melampaui perawatan jantung tradisional hingga mencakup kesehatan mulut.
Periode blanking yang biasanya berlangsung sekitar tiga bulan pasca ablasi, merupakan masa kritis di mana pasien mungkin mengalami kombinasi detak jantung normal dan tidak teratur seiring penyesuaian tubuh mereka.
Tindakan kesehatan yang proaktif pada masa ini, termasuk perawatan periodontal, dapat memberikan dampak jangka panjang dalam mengurangi risiko terulangnya AFib.
Bagi individu yang mengelola fibrilasi atrium (AFib), memasukkan perawatan gigi ke dalam rutinitas mereka dapat meningkatkan hasil kesehatan secara signifikan.
Pemeriksaan gigi secara teratur sangat penting, terutama bagi mereka dengan riwayat penyakit gusi.
Deteksi dini dan pengobatan masalah mulut yang tepat waktu dapat bermanfaat.
Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari dan membersihkan gigi dengan benang secara teratur dapat mencegah penumpukan plak dan menurunkan risiko penyakit gusi, yang dikaitkan dengan kesehatan jantung.
Mendiskusikan kesehatan gigi dengan ahli jantung memungkinkan pendekatan pengobatan AFib yang lebih terintegrasi.
Selain itu, tetap mendapat informasi tentang penelitian terbaru tentang hubungan antara kesehatan mulut dan kardiovaskular dapat membantu individu dan tim perawatan mereka mengadopsi strategi manajemen kesehatan yang lebih komprehensif dan efektif.
Penelitian ini menyoroti titik temu yang menarik antara kesehatan gigi dan kardiovaskular, dengan potensi yang menjanjikan untuk meningkatkan hasil pasien.
Dengan memprioritaskan kesehatan mulut, pasien AFib dapat mengambil langkah proaktif untuk menstabilkan ritme jantung, yang berpotensi mengurangi risiko kekambuhan dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.*
Sumber: dentalnews.pk