INFO
Memahami Perbedaan Black Stain dan Karies Gigi pada Anak
03 November 2024

Gigisehat - Permasalahan gigi pada anak sering kali membingungkan banyak orang tua. Salah satunya memahami perbedaan antara black stain dengan karies gigi.
Meski keduanya sama-sama menghasilkan noda hitam pada gigi, namun memiliki penyebab dan cara penanganan yang berbeda
Black stain adalah noda kehitaman pada permukaan gigi, sering kali membentuk garis tipis di sekitar area dekat gusi, tetapi tidak menyebabkan permukaan gigi terkikis.
Kondisi ini berbeda dengan karies, di mana permukaan gigi benar-benar mengalami kerusakan hingga terkikis, bahkan membentuk lubang.
drg. Stella Lesmana, Sp.KGA menjelaskan melalui akun Instagramnya @mama.toothfairy, bahwa black stain disebabkan bakteri dalam mulut yang menghasilkan noda hitam akibat interaksi dengan pH air liur dan asupan zat besi.
Sementara, karies biasanya muncul karena kebiasaan makan makanan manis, kebersihan gigi yang kurang optimal, atau kebiasaan anak mengemut makanan.
"Hal ini berkaitan dengan pH air liur dan asupan tinggi zat besi. Sedangkan karies lebih kepada rusaknya struktur dan lapisan gigi sehingga terbentuk lubang. Biasanya disebabkan oleh frekuensi makan makanan manis, pembersihan gigi kurang optimal atau kebiasaan mengemut makanan," tulisnya.
Menurut drg. Stella, black stain tidak bisa diatasi hanya dengan menggosok gigi. Noda ini harus dibersihkan oleh dokter gigi karena memerlukan penanganan khusus.
Jika dibiarkan, noda hitam akan semakin tebal dan dapat mengurangi kenyamanan anak, terutama saat membuka mulut.
Berbeda dengan black stain, karies membutuhkan tindakan lebih serius seperti penambalan untuk mencegah kerusakan gigi lebih lanjut.
Karies yang tidak segera ditangani bisa mengganggu proses makan dan asupan nutrisi anak, karena gigi yang rusak sering kali menimbulkan rasa sakit.
"Sebaiknya pembersihan black stain tidak ditunda, jika noda semakin tebal maka anak menjadi tidak nyaman membuka mulut terlalu lama, selain karena kesehatan yang harus diperhatikan, gigi juga berkaitan dengan estetika. Kemudian jika karies gigi penanganannya perlu ditambal untuk mencegah kerusakan gigi yang lebih parah atau gangguan proses makan dan asupan nutrisi," jelasnya.
Mencegah black stain dan karies pada anak
Untuk menjaga gigi anak tetap sehat dan terhindar dari black stain dan karies, drg. Stella menyarankan beberapa langkah yang bisa diambil orang tua:
1. Membersihkan mulut bayi sejak dini
Membersihkan lidah dan gusi bayi menggunakan kain kasa steril minimal dua hingga tiga kali sehari sebelum gigi mereka tumbuh.
2. Menghindari berbagi alat makan
Kebiasaan berbagi alat makan antara orang tua dan anak sebaiknya dihindari, karena bakteri penyebab karies dapat menular melalui droplet air liur.
3. Menghentikan penggunaan dot secara bertahap
Dot bayi dapat memicu timbulnya black stain. Mulai mengenalkan anak untuk minum dengan cangkir atau sendok sejak usia delapan bulan, dan usahakan berhenti menggunakan botol bayi di usia 18 bulan.
4. Memeriksakan gigi secara berkala*
Sebaiknya anak diajak ke dokter gigi saat gigi pertama muncul atau sekitar enam bulan setelahnya.
Pemeriksaan rutin setiap enam bulan sangat dianjurkan agar kesehatan gigi tetap terpantau.
5. Mengajarkan kebiasaan menggosok gigi yang menyenangkan
Mengajarkan anak menggosok gigi sejak dini, tanpa menakut-nakuti atau memaksa, adalah kunci agar anak terbiasa menjaga kebersihan gigi.
Cara kreatif, seperti mengajak bercerita atau bernyanyi, dapat membuat aktivitas ini lebih menyenangkan.
“Ayah, bunda bisa pelan-pelan membiasakan cara menggosok gigi yang menyenangkan. Bila perlu, ayah dan bunda bisa turun tangan langsung dengan sikat gigi bersama setelah sarapan dan sebelum tidur,” sarannya.
Dengan memahami perbedaan black stain dan karies serta cara penanganannya, orang tua dapat membantu menjaga kesehatan gigi anak lebih optimal.
Merawat gigi sejak dini tidak hanya melindungi dari masalah estetika tetapi juga mendukung kesehatan dan kesejahteraan anak secara keseluruhan.****