Orang Viking Swedia Ternyata Dokter Gigi yang Baik

Gigisehat - Peneliti gigi orang Viking Swedia tidak hanya menemukan bukti pembusukan dan kehilangan gigi tetapi juga praktik kedokteran gigi yang sangat canggih dan tidak berbeda dengan praktik modern.

Studi ini memberikan wawasan langka tentang kehidupan Viking dan pemahaman penting tentang nenek moyang mereka.

Pada tahun 2005, para arkeolog menemukan ribuan kuburan di Varnhem, Swedia, yang berasal dari abad ke-10 hingga ke-12, di dekat reruntuhan gereja batu tertua di negara itu.

Rahang dan gigi yang digali memberikan bukti berharga tentang kehidupan sehari-hari di permukiman Viking, termasuk kesehatan serta penyakit umum dan gigi.

Sampai saat ini, hanya ada sedikit penelitian yang dipublikasikan tentang kesehatan gigi orang Viking Swedia.

Para peneliti dari Institut Odontologi Universitas Gothenburg memanfaatkan kesempatan ini untuk memeriksa gigi.

Mereka bekerja sama dengan ahli osteologi, spesialis tulang, dari museum Vastergötlands, tempat tulang-tulang itu sekarang disimpan.

“Studi ini memberikan wawasan baru mengenai kesehatan mulut Viking dan menunjukkan gigi penting dalam budaya Viking di Varnhem,” ujar Carolina Bertilsson, pemimpin studi dan penulis koresponden dikutip dari newatlas.com.

“Hal ini juga menunjukkan kedokteran gigi di zaman Viking mungkin lebih canggih dari yang diperkirakan sebelumnya.”

Para peneliti memeriksa 3.293 gigi dari 171 individu Viking. Dari jumlah itu, 133 merupakan gigi permanen, dan 38 merupakan gigi sulung (gigi susu) atau campuran keduanya.

Mereka menggunakan peralatan kedokteran gigi standar di bawah cahaya terang untuk mempelajari secara klinis dan pemeriksaan sinar-X, menggunakan teknik seperti pada operasi gigi modern.

Mereka menemukan hampir setengahnya yaitu 49%, memiliki setidaknya satu lesi karies, kerusakan yang terlihat pada struktur keras gigi disebabkan oleh bakteri.

Lesi karies yang besar menunjukkan beberapa orang Viking menderita sakit gigi karena gigi berlubang hampir mencapai pulpa, lapisan terdalam gigi yang berisi saraf dan pembuluh darah.

Selain itu, 13% gigi orang dewasa terkena karies, atau pembusukan. Sebagian besar terjadi pada permukaan akar dan umumnya pada gigi geraham pertama mandibula, yaitu gigi di rahang belakang bawah untuk menggiling makanan.

Secara keseluruhan, temuan ini menunjukkan karies, infeksi gigi, dan sakit gigi merupakan hal umum pada populasi Viking di Varnhem.

Namun, yang paling menarik bagi para peneliti adalah mereka mengamati upaya merawat gigi dengan berbagai cara.

“Ada beberapa tanda bangsa Viking telah memodifikasi giginya, antara lain bukti penggunaan tusuk gigi, pengikisan gigi depan, dan bahkan perawatan gigi pada gigi yang mengalami infeksi,” kata Bertilsson.

Salah satu gigi geraham memiliki lubang rapi dari mahkota gigi hingga ke pulpa – tidak seperti teknik kedokteran gigi modern – yang menurut para peneliti mungkin dilakukan untuk mengurangi tekanan dan meringankan sakit gigi akibat infeksi.

“Ini sangat menarik untuk dilihat, dan tidak berbeda dengan perawatan gigi yang kita lakukan saat ini ketika kita melakukan pengeboran pada gigi terinfeksi,” kata Bertilsson.

“Orang-orang Viking tampaknya memiliki pengetahuan tentang gigi, tapi kita tidak tahu apakah mereka melakukan prosedur ini sendiri atau mendapat bantuan.”

Pada beberapa individu, lecet menandakan kebiasaan penggunaan tusuk gigi untuk menghilangkan makanan dari sela-sela gigi.

Mengenai modifikasi gigi depan dengan cara dikikir yang terlihat pada seorang laki-laki berusia 35-50 tahun, ini juga terjadi pada laki-laki zaman Viking, terutama orang Swedia.

Meski alasan modifikasinya tidak diketahui, diduga sebagai penanda identitas.

“Temuan ini memberikan gambaran luar biasa tentang dunia yang telah lama hilang dan pemahaman langka dan penting tentang nenek moyang kita, serta kehidupan dan kematian selama Zaman Viking,” pungkasnya.***