INFO
Daun Ungu Jadi Senjata Baru Pembersih Gigi Tiruan Herbal yang Aman
18 October 2025

Gigisehat - Kebersihan gigi tiruan (denture) sering diabaikan, padahal menjadi faktor penting dalam menjaga kesehatan rongga mulut, terutama bagi pengguna jangka panjang. Selama ini, banyak orang mengandalkan pembersih berbahan kimia sintetis. Namun, sebagian produk tersebut dapat menyebabkan iritasi, merusak warna, hingga menurunkan kekuatan bahan gigi tiruan.
Fenomena ini mendorong para peneliti untuk mencari alternatif lebih aman, ramah lingkungan, dan tetap efektif. Jawabannya datang dari tanaman yang selama ini tumbuh di sekitar rumah, Graptophyllum pictum atau lebih dikenal sebagai daun ungu.
Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan
Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki kemampuan antijamur dan potensi toksisitas ekstrak daun ungu (Graptophyllum pictum leaves extract, GPLE) sebagai bahan pembersih gigi tiruan berbasis herbal.
Berbeda dari penelitian herbal biasa, riset ini menggunakan serangkaian uji ilmiah lengkap, antara lain uji in silico (komputasi molekuler), uji fitokimia, uji aktivitas antijamur dan Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) untuk menguji toksisitas.
Uji in silico: Daun ungu “menyerang” jamur penyebab infeksi
Para peneliti memeriksa interaksi senyawa aktif daun ungu terhadap Candida albicans, jamur utama penyebab infeksi pada permukaan gigi tiruan. Hasilnya sangat menjanjikan.
Ekstrak daun ungu terbukti memiliki daya ikat kuat terhadap protein DHFR, hsp90, dan NMT, yaitu protein penting yang menjaga kelangsungan hidup jamur.
Artinya, secara teori, daun ungu mampu melemahkan dan menghentikan pertumbuhan jamur secara efektif.
Uji fitokimia: Kombinasi senyawa bioaktif yang kuat
Analisis fitokimia mengungkap, daun ungu kaya akan Flavonoid, Saponin, Alkaloid, Tanin, Terpenoid dan Steroid.
Seluruh senyawa ini dikenal memiliki aktivitas antimikroba dan antioksidan. Kombinasi ini diyakini menghambat pertumbuhan Candida albicans secara alami.
Uji antijamur: Mulai membunuh jamur pada konsentrasi ≥50%
Saat diuji langsung, ekstrak daun ungu mulai bersifat fungisidal (membunuh jamur) pada konsentrasi 50% atau lebih. Tidak hanya itu, **semakin tinggi konsentrasi, semakin besar efektivitasnya.
Ini menjadi bukti kuat bahwa daun ungu bisa menjadi bahan aktif alami dalam pembersih gigi tiruan.
Uji toksisitas: Aman digunakan, tidak menyebabkan efek akut
Keamanan adalah faktor penting. Untuk itu dilakukan uji toksisitas menggunakan Brine Shrimp Lethality Test (BSLT).
Hasilnya, ekstrak daun ungu memiliki nilai LC50 sebesar 4780,735 μg/mL**, yang berarti tidak menunjukkan potensi toksik akut. Dengan kata lain, aman untuk digunakan dalam produk kebersihan mulut.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak daun Graptophyllum pictum memiliki aktivitas antijamur yang kuat, aman bagi kesehatan manusia dan layak dikembangkan sebagai pembersih gigi tiruan berbasis biomaterial herbal.
Lebih dari itu, penggunaan tanaman lokal seperti daun ungu sejalan dengan tren global menuju produk kesehatan yang alami, aman jangka panjang, ramah lingkungan dan mendukung kemandirian bahan baku dalam negeri.
Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi
Jika dikembangkan lebih lanjut, daun ungu berpotensi menjadi inovasi kesehatan mulut yang revolusioner, menggantikan bahan kimia sintetis yang selama ini mendominasi pasaran.***