INFO

Langkah Strategis Atasi Kekurangan Dokter di Kalbar

28 August 2024

Pembekalan untuk peserta PIDI dan PIDGI tahun 2024.(Dinkes Kalbar)

Gigisehat - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) kembali menggelar pembekalan untuk peserta Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI) dan Program Internsip Dokter Gigi Indonesia (PIDGI) Angkatan III Tahun 2024.

Kegiatan yang berlangsung di Hotel Mercure Pontianak pada Kamis 22 Agustus 2024 itu merupakan langkah strategis dalam upaya mengatasi kekurangan tenaga dokter dan dokter gigi di wilayah tersebut.

Pembekalan dihadiri berbagai pihak, termasuk Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Yuliana yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.

Selain itu, hadir pula perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, pimpinan wahana atau direktur rumah sakit di Kalimantan Barat, dokter pendamping PIDI, perwakilan Komite Internsip Kedokteran Indonesia (KIKI) Kalimantan Barat, serta 72 peserta PIDI dan 19 peserta PIDGI Angkatan III Tahun 2024.

Dalam sambutannya, Yuliana menyampaikan apresiasi kepada pimpinan wahana dan dinas kesehatan kabupaten yang telah mendukung dan memfasilitasi pelaksanaan program internsip ini.

Menurut dia, program ini memberikan nilai tambah signifikan dalam pelayanan kesehatan primer dan lanjutan (UKP dan UKM) di daerah.

Yuliana menyoroti kekurangan tenaga medis di Kalimantan Barat, terutama dokter dan dokter gigi.

Berdasarkan data yang disampaikan, dari 249 Puskesmas di Kalbar masih ada tiga Puskesmas belum memiliki dokter umum, sementara 115 Puskesmas belum memiliki dokter gigi.

Ini berarti baru 53,82% Puskesmas di Kalbar yang memiliki dokter gigi.

Situasi ini sangat kritis, terutama di Kabupaten Sekadau, di mana hanya satu Puskesmas yang memiliki dokter gigi.

“Kita berharap dengan adanya program PIDGI, terutama di Kabupaten Sekadau, akan terjadi pemerataan tenaga dokter gigi di seluruh Kalimantan Barat,” ujar Yuliana.

Yuliana berpesan kepada seluruh dokter dan dokter gigi pendamping untuk mengikuti seluruh rangkaian pembekalan secara optimal.

Dia memberikan dorongan semangat kepada peserta PIDI dan PIDGI untuk memanfaatkan waktu pelaksanaan program yang relatif singkat dengan sebaik-baiknya.

Program PIDI berlangsung selama 12 bulan, dengan pembagian 6 bulan di rumah sakit dan 6 bulan di Puskesmas.

Sedangkan PIDGI berlangsung selama 6 bulan, dengan pembagian 3 bulan di rumah sakit dan 3 bulan di Puskesmas.

“Tentu ini waktu yang singkat. Jadi saya minta harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan keterampilan dan kemahiran sebagai dokter dan dokter gigi, dengan harapan semua dapat menyelesaikan program ini tanpa ada yang tertunda atau kurang dalam pencapaian target,” katanya.

Pembekalan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kompetensi peserta, tetapi juga memperkuat layanan kesehatan di Kalbar, khususnya di daerah yang masih kekurangan tenaga medis.***

KONSULTASI

Konsultasi

konsultasikan masalah kesehatan gigi anda pada kami.
Dengan mengisi form di bawah ini