INFO
Umsida Gelar Layanan Gigi untuk Ibu Hamil di Pedesaan
25 June 2025

Gigisehat - Ketika layanan kesehatan gigi kerap terfokus di perkotaan, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FKG Umsida) memilih menjangkau kelompok ibu hamil di pedesaan.
Lewat program bertajuk Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi pada Ibu Hamil, tim pengabdian masyarakat FKG Umsida hadir di Desa Babadan, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.
Tak sekadar memberi layanan, kegiatan ini menjadi simbol penting bahwa hak atas kesehatan yang layak juga milik mereka yang tinggal jauh dari pusat pelayanan.
“Kegiatan ini menjadi terobosan penting di wilayah dengan akses layanan kesehatan terbatas, terutama bagi kelompok rentan seperti ibu hamil,” ujar Ketua tim pelaksana, drg. Anis Khoirin Hayati, MKes.
Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan
Langkah pertama dimulai sejak 14 Maret 2025 dengan penyuluhan, dilanjutkan pemeriksaan gigi pada 14 April 2025.
Program ini lahir dari keprihatinan terhadap minimnya akses layanan gigi dan kurangnya edukasi kesehatan mulut bagi ibu hamil di Babadan.
Data menunjukkan, terdapat 22 ibu hamil di desa ini yang jarang atau bahkan belum pernah menjalani pemeriksaan gigi secara rutin.
Padahal, seperti dijelaskan drg Anis, perubahan hormonal selama kehamilan dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan gigi dan mulut—dari karies hingga periodontitis—yang dapat berdampak serius pada kehamilan, termasuk risiko kelahiran prematur hingga bayi lahir dengan berat rendah.
Konsep Mobile Clinic yang Membumi
FKG Umsida tak datang dengan peralatan rumit atau eksklusif. Pemeriksaan dilakukan melalui mobile clinic, konsep klinik gigi bergerak berbasis alat portabel yang memungkinkan pemeriksaan langsung di posyandu dan balai desa.
“Pemeriksaan ini didukung oleh alat diagnostik sederhana yang mampu mendeteksi masalah gigi secara cepat dan efisien,” terang drg Anis.
Lebih dari sekadar pemeriksaan, program ini juga menekankan pendekatan edukatif.
Ibu hamil diberikan penyuluhan interaktif lewat poster, leaflet, dan video animasi, serta pulang membawa paket perawatan gigi berisi sikat gigi, pasta khusus, obat kumur aman untuk kehamilan, dan brosur panduan.
Semua data layanan dicatat secara digital untuk kemudahan pemantauan dan evaluasi jangka panjang—langkah kecil menuju transformasi digital di layanan kesehatan gigi komunitas.
Tak Sekadar Datang dan Pergi: Pemberdayaan sebagai Kunci
Program ini tak berhenti di titik layanan. Kader Posyandu desa dilibatkan dan dilatih menjadi pendamping ibu hamil, agar edukasi kesehatan gigi dapat berlanjut secara mandiri.
Pendekatan ini memberi napas panjang pada misi program—bahwa perubahan tak bisa hanya dibawa dari luar, tapi perlu ditanam dan dirawat dari dalam.
“Kesehatan gigi ibu hamil sangat penting untuk kesehatan janin. Melalui layanan pemeriksaan gigi dan penyuluhan interaktif, kami ingin memastikan seluruh ibu hamil di Desa Babadan mendapatkan akses layanan dan edukasi yang layak,” tegas drg Anis.
Respons masyarakat terhadap program ini positif.
“Kami merasa sangat terbantu, karena sebelumnya ibu hamil di desa kami jarang sekali mendapatkan pemeriksaan gigi dan edukasi khusus,” kata seorang kader posyandu.
Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi
Dengan capaian 100% ibu hamil di Desa Babadan terlayani, FKG Umsida berharap pendekatan ini bisa menjadi model layanan gigi berbasis komunitas yang dapat direplikasi di desa-desa lain.
Komitmen terhadap monitoring, pendampingan berkelanjutan, serta pengembangan materi edukasi digital menjadi bagian dari rencana jangka panjang tim pengabdian.***
Sumber:umsida.ac.id
Kunjungi Instagram dan YouTube gigi sehat....!