INFO

Kemenkes Sediakan Hampir Rp300 M untuk Beasiswa Kedokteran Gigi 

16 April 2025

Ilustrasi - Aktivitas dokter gigi.(Pixabay)

Gigisehat - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengalokasikan hampir Rp300 miliar untuk program beasiswa kedokteran gigi periode 2022–2025. Program ini sebagai bagian dari upaya pemenuhan kebutuhan dokter gigi di Indonesia.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, mengatakan beasiswa afirmasi tersebut telah diberikan kepada 673 mahasiswa kedokteran gigi.

Dari jumlah itu, delapan peserta telah lulus dan sisanya masih menjalani pendidikan.

"Prioritas beasiswa ini adalah untuk putra-putri daerah agar nantinya mereka bisa kembali mengabdi di wilayah asal, khususnya di Daerah Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK)," ujar Aji dalam keterangan tertulis, Rabu 16 April 2025.

Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan

Meski demikian, Aji menegaskan, pengembangan jumlah beasiswa masih perlu direncanakan secara matang, menyesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan anggaran.

Ia juga menyebutkan hingga saat ini belum ada kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk program tersebut.

Kemenkes mencatat kebutuhan dokter gigi nasional masih cukup tinggi, mencapai 10.309 orang.

Sementara itu, jumlah lulusan dokter gigi per tahun hanya sekitar 2.650 orang.

Padahal, lebih dari 50 persen masyarakat Indonesia mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut berdasarkan hasil program Cek Kesehatan Gratis (CKG).

Data hingga April 2025 menunjukkan, dari 10.212 puskesmas, sebanyak 7.475 atau 73,2 persen telah memiliki dokter gigi. Sedangkan sisanya, sekitar 2.737 puskesmas belum terpenuhi.

"Distribusinya pun tidak merata, lebih banyak terkonsentrasi di kota-kota besar. Daerah-daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) masih kekurangan," jelas Aji.

Untuk mengatasi ketimpangan tersebut, Kemenkes telah membuka moratorium pendirian Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) pada 2022 yang menghasilkan penambahan dari 32 menjadi 38 FKG di Indonesia.

Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi

Selain itu, dilakukan pula peningkatan kuota mahasiswa serta program magang dan penugasan khusus bagi lulusan dokter gigi ke wilayah DTPK.

Langkah lain yang sedang ditempuh adalah peningkatan kompetensi tenaga kesehatan pendukung, seperti Terapis Gigi dan Mulut (TGM), guna memperkuat layanan kesehatan gigi di seluruh wilayah Indonesia.***

KONSULTASI

Konsultasi

konsultasikan masalah kesehatan gigi anda pada kami.
Dengan mengisi form di bawah ini