INFO

Gigi Sensitif: Masalah Sepele Tapi Bisa Ganggu Kualitas Hidup

11 April 2025

Ilustrasi - Gigi sensitif.(Pixabay)

Gigisehat - Pernah merasa ngilu saat menikmati es krim atau menyeruput kopi panas? Kalau iya, bisa jadi kamu salah satu dari sepertiga orang dewasa di dunia yang mengalami gigi sensitif.

Sayangnya, masih banyak orang menganggap rasa ngilu ini sebagai hal wajar atau bagian dari proses penuaan.

Padahal, di balik sensasi tak nyaman itu, bisa jadi ada tanda awal dari kerusakan gigi yang lebih serius.

Studi terbaru hasil kolaborasi antara Haleon, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI), dan IQVIA, menemukan, 9 dari 10 pengidap gigi sensitif mengalami penurunan kualitas hidup secara signifikan.

Tak main-main, 93% responden mengaku kenyamanan makan dan minum mereka berkurang drastis karena masalah ini.

Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan

Ngilu yang Bukan Sekadar Rasa

Gigi sensitif seringkali menjadi pertanda melemahnya enamel atau terbukanya dentin, lapisan dalam gigi yang seharusnya terlindungi.

Jika dibiarkan, kondisi ini bisa memburuk dan mengganggu aktivitas harian, bahkan kepercayaan diri.

Dr. drg. Fatimah Maria Tadjoedin, Sp. Perio(K), pakar dari FKG UI menekankan, gigi sensitif bukan hanya sekadar ketidaknyamanan sementara.

“Banyak pengidap gigi sensitif yang tanpa sadar memilih menghindari makanan tertentu, mengubah kebiasaan makan, atau bahkan menarik diri dari kegiatan sosial, daripada menangani akar masalahnya,” ungkapnya.

Bukan Hanya Masalah Fisik, Tapi Juga Psikologis

Studi ini juga mengungkap sisi lain dari gigi sensitif yang jarang dibahas yaitu dampak psikologis.

Sekitar 86% responden mengaku merasa cemas akan rasa sakit saat makan, dan 92% menyebutnya sebagai kondisi yang mengganggu.

Akibatnya, banyak dari mereka yang memilih menarik diri dari kegiatan sosial atau hidup dalam ketidaknyamanan.

Sejalan dengan tema Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia 2025 “A Happy Mouth is a Happy Mind”, kesehatan gigi yang baik berkorelasi kuat dengan kesehatan emosional dan kualitas hidup.

Solusi Ada, Tinggal Mau Mulai Atau Tidak

Kabar baiknya, solusi untuk gigi sensitif sebenarnya sudah ada dan mudah diakses.

Dalam studi yang sama, ditemukan 98% pengguna pasta gigi khusus gigi sensitif merasakan perbaikan kondisi setelah penggunaan rutin.

Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi

“Dengan pendekatan yang tepat, kita tidak hanya bisa meredakan gejala, tapi juga meningkatkan kualitas hidup,” kata Dhanica Mae Dumo-Tiu, General Manager Haleon Indonesia melalui keterangan pers dikutip Senin (24/3/2025).

Jadi, sudah saatnya berhenti mengabaikan rasa ngilu di gigi. Karena kenyamanan, kepercayaan diri, dan senyum lebar tanpa gangguan adalah hak semua orang.***

KONSULTASI

Konsultasi

konsultasikan masalah kesehatan gigi anda pada kami.
Dengan mengisi form di bawah ini