INFO

Mengapa Gigi Sakit Saat Bangun Tidur? Kenali 7 Penyebab Umum

20 February 2024

Ilustrasi - Penting menjaga kesehatan mulut dan gigi.(Pixabay)

Gigisehat - Sakit gigi saat bangun tidur bukan hal aneh. Penyebabnya bisa bermacam-macam, termasuk kondisi gigi atau masalah kesehatan lainnya, mulai dari ringan hingga parah.

1. Bruxisme tidur

Dikutip dari healthline, bruxism juga dikenal sebagai menggemeretakkan gigi. Penderita bruxism saat tidur secara tidak sadar mengatupkan rahang dan mengertakkan atau menggemeretakkan gigi saat tidur.

Penderita bruxism mungkin juga mengatupkan rahang saat bangun. Ini dikenal sebagai bruxism terjaga.

Serangan bruxism yang sering terjadi dapat menyebabkan sakit gigi, sakit telinga, sakit rahang, sakit kepala dan kerusakan gigi.

Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan

Penyebab pasti bruxism saat tidur belum diketahui. Namun stres dan gangguan terkait tidur, termasuk apnea tidur, seringkali menjadi faktor utama.

Sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam jurnal Sleep menemukan genetika mungkin memainkan peran besar.

2. Sinusitis

Jika terbangun dengan rasa sakit pada gigi belakang atas, mungkin penyebabnya adalah infeksi sinus.

Sinus terletak tepat di atas gigi. Jika mengalami infeksi pada sinus, cairan mungkin terkumpul di sana saat berbaring, termasuk saat tidur.

Hal ini dapat menyebabkan timbulnya tekanan dan nyeri, terutama pada gigi geraham atas atau premolar (gigi posterior rahang atas).

Gejala umum sinusitis lainnya meliputi sakit kepala, batuk, hidung tersumbat atau berair
tidak bisa mencium bau dengan baik, kelelahan
dan demam.

3. Gangguan sendi temporomandibular (TMJ).

Sendi temporomandibular menghubungkan tulang rahang ke tengkorak di setiap sisi wajah. Peradangan dan iritasi pada sendi temporomandibular dapat menyebabkan nyeri pada leher, gigi dan persendian.

Penyebab TMJ termasuk bruxism dan arthritis pada rahang.

Gejala umum TMJ meliputi sakit gigi, sakit kepala, sakit telinga, nyeri rahang saat makan atau berbicara dan terdengar suara klik atau letupan saat mengencangkan atau mengunci rahang

4. Gigi berlubang (kerusakan gigi)

Gigi berlubang adalah penyebab umum sakit gigi. Jika tidak ditangani, gigi berlubang dapat meluas hingga ke lapisan dalam gigi (pulpa). Di sinilah letak saraf dan pembuluh darah gigi.

Kerusakan gigi yang tidak diobati dapat menyebabkan sangat nyeri, intens, atau tajam dalam jangka waktu yang sering.

5. Penyakit gusi

Penyakit gusi ringan tahap awal dikenal sebagai gingivitis yang dapat menyebabkan gusi merah dan bengkak serta mengeluarkan darah saat gigi disikat. Sakit gigi bisa terjadi ketika plak menumpuk di sepanjang garis gusi.

Penyakit gusi yang tidak diobati dapat berubah menjadi periodontitis, suatu bentuk penyakit gusi parah.

Periodontitis adalah infeksi gusi jangka panjang yang dapat berdampak buruk pada gusi, gigi, jaringan, dan tulang rahang.

Periodontitis menyebabkan sakit gigi dan terkadang gigi tanggal.

6. Impaksi gigi

Gigi akan mengalami impaksi jika tidak dapat erupsi melalui garis gusi.

Gigi akan terkena dampak sebagian atau seluruhnya ketika tidak ada cukup ruang di mulut untuk menampungnya.

Hal ini bisa disebabkan gigi yang berjejal dan faktor genetik mungkin berperan.

Gigi impaksi dapat menyebabkan gusi merah, bengkak dan nyeri, nyeri tumpul, nyeri, atau nyeri hebat dan tajam.

Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi

Gigi geraham kemungkinan besar akan terkena dampaknya. Gigi taring rahang atas (gigi mata atas) juga mungkin terpengaruh.

7. Abses gigi

Abses adalah kantong nanah akibat infeksi bakteri. Abses gigi dapat terjadi pada akar gigi atau pada gusi sekitar gigi.

Abses dapat menyebabkan sakit gigi yang berdenyut dan hebat serta pembengkakan gusi dan demam.***

KONSULTASI

Konsultasi

konsultasikan masalah kesehatan gigi anda pada kami.
Dengan mengisi form di bawah ini