INFO
Dunia Sepakat Hapus Tambalan Gigi Bermerkuri Mulai 2034
08 November 2025

Gigisehat - Dalam langkah penting bagi kesehatan global, negara-negara peserta Konvensi Minamata tentang Merkuri sepakat untuk melarang penggunaan, impor, dan ekspor tambalan gigi yang mengandung merkuri di seluruh dunia mulai tahun 2034.
Keputusan bersejarah ini diambil pada konferensi Konvensi Minamata yang digelar di Jenewa, Jumat 8 November 2025.
Konvensi tersebut dinamai dari kota Minamata di Jepang barat daya, lokasi tragedi keracunan merkuri pada 1950-an yang menewaskan dan melumpuhkan ribuan orang akibat konsumsi ikan yang tercemar limbah pabrik kimia.
Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi
“Ini merupakan langkah besar bagi konvensi,” ujar Osvaldo Alvarez dari Chile, Ketua Konferensi Konvensi Minamata, saat mengumumkan hasil konsensus para delegasi.
Langkah Global untuk Menghapus Tambalan Gigi Bermerkuri
Tambalan gigi berbasis merkuri, atau amalgam, selama beberapa dekade digunakan luas karena sifatnya yang kuat dan tahan lama. Namun, merkuri adalah logam berat beracun yang dapat berdampak buruk bagi sistem saraf, ginjal, dan janin jika terpapar dalam jumlah besar.
Konvensi Minamata, yang diadopsi pada 2013 di Prefektur Kumamoto, Jepang, bertujuan untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan dari emisi serta pencemaran merkuri secara global.
Negara-negara pihak konvensi bertemu setiap dua tahun untuk mengevaluasi kemajuan dan merumuskan langkah-langkah pengurangan penggunaan merkuri di berbagai sektor, termasuk industri, pertambangan, dan kedokteran gigi.
Perdebatan Tenggat Waktu: Antara Kesehatan dan Biaya
Dalam pembahasan terakhir, Amerika Serikat dan sejumlah negara Afrika mendorong agar pelarangan diterapkan lebih cepat, pada tahun 2030.
Namun, Inggris, India, dan Iran mengajukan keberatan dan meminta tenggat waktu diperpanjang hingga 2034, dengan alasan perlunya mempertimbangkan biaya produksi dan daya tahan bahan pengganti tambalan gigi non-merkuri.
Mereka yang mendukung tenggat lebih panjang menekankan perlunya mempertimbangkan biaya dan daya tahan tambalan gigi alternatif.
Meski belum ada kesepakatan final terkait kelayakan teknis dan ekonomi bahan alternatif, para delegasi sepakat melanjutkan pembahasan pada pertemuan selanjutnya dalam beberapa bulan ke depan.
Jepang dan Uni Eropa Sudah Melangkah Lebih Dulu
Beberapa negara telah lebih dulu mengambil langkah konkret. Uni Eropa resmi melarang tambalan gigi merkuri sejak Januari 2025, sementara Jepang telah mengurangi penggunaannya selama satu dekade terakhir.
Di Jepang, asuransi kesehatan menanggung bahan alternatif tanpa merkuri seperti paduan galium untuk perbaikan gigi.
Upaya tersebut sejalan dengan pengalaman Jepang yang menjadi pusat tragedi “penyakit Minamata”, di mana ribuan penduduk menderita gangguan neurologis berat akibat keracunan merkuri dari ikan yang tercemar limbah industri pada pertengahan abad ke-20.
Implikasi bagi Kesehatan dan Lingkungan
Larangan global ini diharapkan dapat mengurangi paparan merkuri di fasilitas kesehatan dan mencegah pencemaran lingkungan, terutama dari limbah tambalan gigi yang tidak terkelola dengan baik.
Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan
Selain itu, keputusan ini menjadi momentum bagi dunia medis untuk beralih ke bahan tambalan yang lebih aman dan ramah lingkungan, seperti **komposit resin, paduan galium, dan material berbasis nano-hidroksiapatit.
Langkah ini menandai era baru dalam kedokteran gigi modern, bukan hanya menyehatkan pasien, tetapi juga menjaga keberlanjutan bumi.
Sumber: Kyodo

 (1).png)



