Waspadai Bahaya Es Kopi Saat Cuaca Panas, Profesor Gigi Ungkap Dampaknya

Gigisehat - Ketika suhu udara meningkat, banyak orang menjadikan minuman dingin seperti es kopi atau es krim sebagai pelepas dahaga. Namun di balik kesegarannya, kebiasaan ini bisa membawa risiko tersembunyi bagi kesehatan gigi.

Profesor Kim Hyun Jung dari Departemen Kedokteran Gigi Konservatif di Kyung Hee University Dental Hospital mengingatkan, konsumsi minuman manis dan berkafein secara berlebihan, terutama tanpa perawatan mulut yang baik, dapat mempercepat kerusakan gigi.

“Kopi bersifat asam dan juga diuretik. Dengan dehidrasi yang sudah menurunkan air liur, minum kopi bisa semakin mengeringkan mulut dan menciptakan lingkungan ideal bagi bakteri,”ujar Kim seperti dikutip dari The Korea Times, Jumat 7 November 2025.

Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan

Kerusakan gigi atau tooth decay terjadi ketika enamel, lapisan pelindung terluar gigi, terkikisasam hasil metabolisme bakteri. Bakteri tersebut memecah gula dari makanan dan minuman, menghasilkan asam yang melemahkan enamel.

Secara alami, air liur membantu menetralkan asam dan memperkuat kembali enamel. Namun, cuaca panas membuat tubuh lebih cepat kehilangan cairan, yang menyebabkan produksi air liur menurun.

Ketika produksi air liur tidak mencukupi, mulut menjadi kering (xerostomia), dan gigi menjadi lebih rentan terhadap serangan asam serta pertumbuhan bakteri. Kondisi ini dapat diperparah dengan kebiasaan mengonsumsi kopi dingin seperti es Americano secara berlebihan.

Profesor Kim menjelaskan bahwa kombinasi antara bakteri dan gula menciptakan asam organik yang mempercepat erosi enamel.

“Konsumsi gula berlebih seperti dari es krim, soda, atau buah manis pada musim panas ibarat memberi makan bakteri,” tambahnya.

Kerusakan enamel dapat berlanjut menjadi gigi berlubang, terutama jika kebersihan mulut tidak dijaga. Menyikat gigi setelah makan atau minum yang manis dapat membantu mengurangi dampaknya.

Selain menyebabkan gigi berlubang, bakteri yang menumpuk juga dapat memicu **peradangan gusi (gingivitis). Ketika plak tidak dibersihkan dengan baik, plak dapat mengeras menjadi karang gigi, yang menyebabkan gusi bengkak, merah, dan mudah berdarah.

Menurut Kim, masalah kebersihan mulut tidak hanya dialami pemilik gigi asli, tetapi juga pengguna gigi tiruan dan implan gigi.

“Peri-implantitis atau peradangan pada jaringan sekitar implan bisa terjadi dan tidak boleh diabaikan. Jika dibiarkan, implan bisa longgar atau bahkan terlepas,” katanya.

Meskipun implan tidak memiliki enamel alami, jaringan gusi di sekitarnya tetap bisa terinfeksi oleh bakteri dari sisa makanan. Karena itu, perawatan pada area implan sama pentingnya dengan merawat gigi asli.

Cara Efektif Mencegah Kerusakan Gigi di Musim Panas

Langkah pencegahan terbaik adalah menjaga kebersihan mulut secara menyeluruh. Tidak cukup hanya lama menyikat gigi, tetapi juga memastikan seluruh permukaan gigi dibersihkan.

Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi

Gunakan sikat berbulu lembut, benang gigi, dan obat kumur antibakteri untuk hasil optimal. Selain itu, pastikan tubuh cukup terhidrasi dengan minum air putih secara rutin agar produksi air liur tetap stabil.

Dengan menjaga kebersihan mulut dan mencukupi kebutuhan cairan tubuh, kamu tetap bisa menikmati segelas es kopi di tengah cuaca panas tanpa khawatir gigi rusak.***