INFO
Mau Jadi Dokter Gigi? Kenapa Harus Pilih Unesa?
31 July 2025

Gigisehat - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) resmi membuka Program Studi S-1 Kedokteran Gigi di bawah Fakultas Kedokteran (FK), lengkap dengan keunggulan kurikulum dan fasilitas modern. Pembukaan Prodi ini menunjukkan komitmen Unesa dalam menjawab tantangan masih minimnya jumlah dokter gigi di tanah air.
Penerimaan mahasiswa baru di Prodi ini melalui jalur mandiri (SPMB) skema Non-Tes UTBK dimulai sejak 29 Juli - 6 Agustus 2025, dengan seleksi berdasarkan nilai UTBK.
Dekan FK Unesa, dr. Endang Sri Wahjuni, mengatakan lulusan Prodi Kedokteran Gigi Unesa tidak hanya kompeten secara akademis dan klinis, tetapi juga memiliki nilai tambah melalui spesialisasi sport dentistry — pertama di Indonesia.
Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan
“Sport dentistry ini berfokus pada pencegahan dan promosi kesehatan gigi dan mulut di dunia olahraga. Ini ciri khas kami,” ujarnya dikutip dalam rilis Humas Unesa, Rabu 30 Juli 2025.
Prodi ini dirancang dengan kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE), memadukan teori dan praktik secara seimbang.
Mahasiswa akan menjalani dua bentuk praktik utama: laboratorium dan simulasi menggunakan 25 unit dental simulator.
Sejak semester awal, mahasiswa sudah terlibat dalam program pengabdian masyarakat dan penelitian di bidang kedokteran gigi.
“Mahasiswa akan mendapatkan early clinical exposure (ECE) atau metode pembelajaran yang memberikan pengalaman klinis langsung kepada mahasiswa pada tahap awal perkuliahan agar lebih siap sebelum memasuki jenjang profesi,” kata dr. Endang.
Jaringan Rumah Sakit Mitra dan fasilitas Unggulan
Praktik profesi atau co-assistant (coas) Prodi Kedokteran Gigi Unesa akan dilaksanakan di berbagai rumah sakit dan Puskesmas mitra, termasuk Rumah Sakit Haji, RSUD Ibnu Sina Gresik, serta fasilitas kesehatan di Surabaya dan Sidoarjo.
Unesa juga menyediakan sistem bundling pendidikan sarjana dan profesi, sehingga lulusan bisa langsung menempuh jenjang lanjutan tanpa harus mencari tempat pendidikan lain.
Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi
Wakil Dekan I FK Unesa, dr. Febrita Ardianingsih, menyebut sejumlah fasilitas penunjang telah disiapkan, mulai dari laboratorium radiologi gigi dan biomedik, simulator cetak gigi (ITMKG), hingga perlengkapan modern lainnya yang mendukung proses pembelajaran.
“Semua ini kami siapkan untuk memastikan lulusan mampu menjadi dokter gigi yang tidak hanya cakap, tapi juga adaptif terhadap tantangan dunia kesehatan modern,” pungkasnya.***