INFO
Terungkap, Ini Penyebab Gigi Ngilu Saat Minum Es Menurut Ilmuwan
05 May 2025

Gigisehat - Selama ini, gigi ngilu saat minum es atau minuman dingin sering dikaitkan dengan gigi berlubang atau rusak. Namun, penelitian terbaru mengungkap, penyebab utama dari sensasi ngilu tersebut ternyata jauh lebih kompleks dari yang selama ini diyakini.
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Science Advances, sekelompok peneliti berhasil menemukan peran baru dari odontoblas — sel yang membentuk dentin, lapisan di bawah enamel gigi.
Dentin melindungi pulpa gigi yang lembut, yang mengandung saraf dan pembuluh darah.
"Kami menemukan odontoblas, yang selama ini dikenal berperan dalam membentuk struktur gigi, ternyata juga bertanggung jawab dalam merasakan dingin," ujar Dr. Jochen Lennerz, ahli patologi dan salah satu penulis utama studi tersebut.
Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan
Lennerz juga menjabat sebagai direktur medis di Center for Integrated Diagnostics, Massachusetts General Hospital.
Penemuan ini berawal dari riset yang dilakukan Dr. Katharina Zimmerman lebih dari satu dekade lalu.
Kini Zimmerman adalah profesor di Universitas Friedrich-Alexander, Jerman.
Ia menemukan, odontoblas memproduksi protein bernama TRPC5 — sebuah saluran ion yang sangat sensitif terhadap suhu dingin.
Saluran ion seperti TRPC5 tersebar di seluruh tubuh manusia dan menjadi kunci dari banyak sensasi, termasuk rasa dingin yang sangat tajam di gigi.
Ketika suhu turun, saluran TRPC5 terbuka, memungkinkan ion masuk ke dalam sel dan memicu sinyal rasa sakit ke otak.
Gigi, meski terlindungi enamel keras, memiliki struktur dentin berpori dan penuh dengan terowongan kecil.
Dalam terowongan ini odontoblas berada dan memainkan peran penting dalam menyampaikan sensasi dingin langsung ke saraf.
Untuk menguji temuan ini, para peneliti mempelajari tikus yang telah direkayasa genetik untuk tidak memiliki saluran TRPC5.
Hasilnya, tikus-tikus tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda sakit gigi meskipun gigi mereka telah rusak.
Mereka tampak tidak terganggu, seolah-olah telah diberi obat pereda nyeri.
"Kami kini memiliki bukti kuat bahwa sensor suhu TRPC5 di odontoblas berperan langsung dalam menyampaikan sensasi dingin ke saraf, yang akhirnya menyebabkan rasa nyeri dan sensitivitas dingin," kata Dr. Lennerz.
Penemuan ini bukan hanya memperluas pemahaman ilmiah mengenai anatomi gigi, tetapi juga membuka potensi pengembangan perawatan baru untuk mengatasi gigi sensitif.
Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi
Dengan menargetkan saluran TRPC5, para ilmuwan berharap dapat menciptakan terapi yang mampu meredakan nyeri akibat gigi sensitif tanpa harus mengandalkan pereda nyeri konvensional.
Sensitivitas terhadap dingin, menurut para peneliti, bisa jadi adalah cara alami tubuh memperingatkan dan melindungi gigi yang rusak dari cedera lebih lanjut.***