INFO
Vaping Sama Berbahayanya dengan Merokok bagi Kesehatan Gusi dan Mulut
06 November 2025

Gigisehat - Para ahli kesehatan kembali mengingatkan bahaya vaping terhadap kesehatan gusi dan rongga mulut. Menurut peringatan resmi dari European Federation of Periodontology (EFP), kebiasaan menggunakan rokok elektrik atau vape dapat menimbulkan kerusakan serius pada jaringan pendukung gigi, sama seperti efek buruk rokok tembakau konvensional.
Selama bertahun-tahun, dunia medis telah mengetahui bahwa merokok dapat menyebabkan kerusakan parah pada gusi dan kesehatan mulut, termasuk meningkatnya risiko penyakit gusi, kehilangan gigi, serta kanker mulut.
Selain itu, penyakit gusi juga berperan negatif terhadap kesehatan sistemik dan telah dikaitkan dengan berbagai penyakit seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, gangguan pernapasan kronis, serta penyakit radang usus.
Namun, peringatan serupa terhadap vaping biasanya hanya menyoroti dampaknya pada jantung dan paru-paru, tanpa banyak membahas efeknya terhadap mulut dan gusi.
Bukti Ilmiah: Vape Bisa Seburuk Rokok Biasa
Menurut EFP, bukti ilmiah yang ada menunjukkan, vaping dapat sama berbahayanya dengan merokok tembakau bagi kesehatan gusi dan mulut.
Meski fenomena vape tergolong baru sehingga penelitian masih berlangsung, hubungan antara penggunaan e-cigarette dan kerusakan jaringan mulut sudah terlihat jelas.
“Berbeda dengan perokok tembakau, yang lebih menyadari bahwa merokok merupakan faktor risiko bagi masalah kesehatan umum dan penyakit gusi, pengguna vape sering kali disesatkan dengan anggapan bahwa rokok elektrik lebih tidak berbahaya atau bahkan aman. Padahal, vaping mungkin tidak kurang merusak kesehatan gusi dan mulut dibandingkan dengan merokok,” tulis laporan EFP.
Kandungan Vape dan Dampaknya pada Jaringan Mulut
Salah satu faktor utama di balik dampak buruk vaping adalah **nikotin**, baik yang dihirup melalui rokok maupun vape.
Zat ini membatasi aliran darah ke gusi, yang dapat mempercepat kerusakan jaringan pendukung gigi. Selain itu, bahan kimia berbahaya lain yang terkandung dalam uap rokok elektrik seperti formaldehida, propilen glikol, dan benzena, dapat memperburuk kerusakan mulut dengan memicu penghancuran progresif jaringan periodonsium, yaitu jaringan yang menopang gigi.
“Kerusakan pada gusi dan jaringan penyangga gigi, yang sering kali bersifat tidak dapat diperbaiki, merupakan efek merugikan yang mungkin terjadi akibat vaping,” jelas Andreas Stavropoulos, Ketua Komite Urusan Ilmiah EFP dan mantan presiden organisasi tersebut.
Ia menambahkan, “Kerusakan ini mencakup penyusutan permanen pada gusi dan tulang yang menjaga gigi tetap berfungsi dan berada di dalam mulut. Penanganan masalah ini, tergantung pada tingkat keparahannya, sering kali rumit dan memerlukan biaya besar.”
Pengguna Vape di Kalangan Remaja Meningkat
Sayangnya, jumlah pengguna vape terus meningkat di seluruh dunia, terutama di kalangan remaja, dewasa muda, dan individu yang sebelumnya tidak pernah merokok. Kebiasaan ini berpotensi menimbulkan kerusakan gusi yang tidak dapat diperbaiki, kehilangan gigi, serta gangguan pada tulang penopang gigi.
Jangan Jadikan Vaping Sebagai Alternatif Aman
“Untuk alasan-alasan tersebut, di EFP kami mendesak para profesional kesehatan gigi untuk tidak menyarankan vaping sebagai strategi peralihan dalam upaya berhenti merokok. Sebaliknya, mereka harus memprioritaskan pemberian nasihat berhenti merokok baik untuk rokok tembakau maupun rokok elektrik, serta memberikan informasi kepada pasien mengenai dampak merugikan vaping terhadap kesehatan gusi dan mulut,” tegas Prof. Stavropoulos**.
Dengan kata lain, EFP menekankan agar dokter gigi dan tenaga kesehatan tidak merekomendasikan vaping sebagai alternatif berhenti merokok, melainkan fokus pada penghentian total konsumsi nikotin dalam bentuk apa pun.
Dampak Lain Vaping pada Mulut
Selain merusak jaringan gusi, vaping juga dapat memicu berbagai masalah kesehatan mulut lainnya, seperti:
- Bau mulut dan iritasi mulut serta tenggorokan
- Laringitis, lidah hitam (black tongue), dan stomatitis nikotin
- Gigi sensitif, nyeri gigi, perubahan warna gigi, dan peningkatan risiko karies
- Penurunan kekerasan enamel gigi
- Meningkatnya risiko kanker rongga mulut
Dengan risiko kerusakan gusi permanen, kehilangan gigi, serta potensi kanker mulut, para ahli menyarankan masyarakat untuk menghindari penggunaan vape maupun rokok tradisional demi menjaga kesehatan sistemik dan fungsi otak jangka panjang.***
Sumber: dentalnews.com

 (1).png)



