INFO
Unismuh Kantongi Rekomendasi Pembukaan Prodi Kedokteran Gigi dari Kemenkes
18 July 2025

Gigisehat - Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menerima rekomendasi pembukaan Program Studi Kedokteran Gigi dari Kementerian Kesehatan. Rekomendasi tersebut diserahkan langsung Direktur Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Kemenkes, Anna Kurniati, SKM, MA, Ph.D., kepada Rektor Unismuh, Dr Abdul Rakhim Nanda.
Disaksikan jajaran pimpinan Unismuh, termasuk Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Prof Gagaring Pagalung, Wakil Rektor I Prof Andi Sukri Syamsuri, Wakil Rektor II Dr Ihyani Malik, Wakil Rektor III Dr Mawardi Pewangi, dan Wakil Rektor IV Dr Burhanuddin, penyerahan rekomendari dilakukan dalam acara visitasi di Aula Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unismuh, Rabu, 16 Juli 2025.
Hadir pula Dekan FKIK Prof Suryani As’ad, dan perwakilan institusi mitra seperti FKG Universitas Hasanuddin, RSUD Syekh Yusuf Gowa, dan RS PKU Muhammadiyah Unismuh.
Dalam sambutannya, Anna Kurniati menegaskan pentingnya sinergi antara institusi pendidikan dan kolegium dalam penyusunan kurikulum, guna menjamin kualitas lulusan tenaga kesehatan.
Baca Juga: 20 Fakultas Kedokteran Gigi Terbaik di Indonesia Bisa Jadi Pilihan
Ia mengingatkan, sertifikasi kompetensi dari kolegium menjadi prasyarat mutlak bagi lulusan untuk memperoleh Surat Tanda Registrasi (STR) dari Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).
“Pendidikan tenaga kesehatan tidak berhenti pada penyerahan ijazah. Harus dipastikan bahwa lulusan benar-benar kompeten. Kami berharap Unismuh dan FKG yang akan dibentuk mampu menghasilkan lulusan yang melampaui standar uji kompetensi nasional,” ujarnya.
Hasil dari Kerja Kolektif
Rektor Unismuh, Dr Abdul Rakhim Nanda mengungkapkan, proses menuju pembukaan Program Studi Kedokteran Gigi tidaklah mudah.
Salah satu tantangan utama adalah mencari institusi pembina, mengingat banyak FKG di Indonesia yang telah mencapai batas kuota binaan.
“Namun, alhamdulillah, berkat restrukturisasi sistem pembinaan, kami mendapat kesempatan dibina oleh Universitas Hasanuddin. Ini adalah pembelajaran bahwa kita tidak boleh berhenti berproses karena peluang bisa datang kapan saja,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan, pencapaian ini merupakan buah dari kerja bersama.
“Saya hanya memberi dukungan, tetapi keberhasilan ini adalah buah dari kerja tim yang luar biasa—baik yang tampak maupun yang bekerja di balik layar,” tambahnya.
Persiapan Matang dan Benchmarking ke Luar Negeri
Dekan FKIK Unismuh, Prof Suryani As’ad, mengatakan segala proses persiapan dilakukan secara komprehensif.
Ini mencakup pendampingan intensif dari FKG Universitas Hasanuddin, konsultasi dengan kampus-kampus besar seperti UGM dan UI, hingga benchmarking ke berbagai FKG di dalam dan luar negeri, termasuk Malaysia.
“Kami mempersiapkan SDM, sarana prasarana, serta kurikulum sesuai standar terbaru Kementerian. Terima kasih khususnya kepada Tim Task Force yang dipimpin Dr Maisara yang telah bekerja luar biasa,” kata Suryani.
Menuju Kampus Medis Terpadu
Ketua Badan Pembina Harian Unismuh, Prof Gagaring Pagalung, menyoroti kesiapan infrastruktur sebagai faktor penentu kelayakan pembukaan Prodi Kedokteran Gigi.
Ia menjelaskan, Unismuh tengah mengembangkan kawasan Center for Health and Medical Development seluas tiga hektar sebagai pusat pendidikan dan layanan kesehatan terpadu.
“Kami telah memiliki Rumah Sakit Unismuh tujuh lantai yang telah beroperasi, dan saat ini tengah menyelesaikan pembangunan gedung Fakultas Kedokteran setinggi sebelas lantai. Prodi Kedokteran Gigi nantinya akan diintegrasikan ke dalam kawasan ini,” jelasnya.
Ia menambahkan, seluruh infrastruktur dan aspek akademik telah disiapkan sesuai dengan regulasi pemerintah.
“Kami berharap tim asesor dapat melihat langsung kesungguhan Unismuh dalam menyiapkan Prodi ini. Kami ingin FKG Unismuh menjadi kekuatan baru dalam mendukung pemerataan layanan kesehatan di Indonesia Timur,” katanya.
Baca Juga: Peneliti Jepang Temukan Obat Bantu Tumbuhkan Kembali Gigi
Dengan terbitnya rekomendasi dari Kemenkes, Unismuh kini selangkah lebih dekat dalam menghadirkan Fakultas Kedokteran Gigi yang diharapkan tidak hanya memenuhi standar nasional, tetapi juga mampu menjawab kebutuhan tenaga kesehatan gigi di kawasan timur Indonesia.***
Sumber: unismuh.ac.id